(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Wisata Kuliner Cirebon – Docang Ibu Wiwi

kudapan docang ibu wiwi cirebon

Sabtu, malam Minggu. Hujan turun membasahi Kota Cirebon dan sekitarnya, menyejukkan suasana setelah dipapar oleh sinar matahari yang amat terik di siang harinya. Rencana kami malam itu ialah ingin mencicipi Docang Ibu Wiwi Cirebon yang ada di Jalan Kesambi Raya, dekat dengan palang pintu kereta api Stasiun Prujakan.

Dilihat dari google maps, lokasi Docang Ibu Wiwi tidak begitu jauh dari Hotel Batiqa, tempat kami menginap. Berhubung hujan, kami putuskan untuk menggunakan Gocar, pas banget lagi ada diskon kalau pakai Gopay jadi ongkosnya lebih hemat dan yang paling penting terhindar dari hujan.

“Assalamualaikum, mau ke Docang Ibu Wiwi ya?” kata driver yang menjemput kami.

“Walaikumsalam, iya pak, dekat kan dari sini?” jawab saya

Mobil pun melaju menggilas aspal yang basah. Saat melintasi Jalan Kesambi Raya tepat sebelum palang pintu kereta api, kami melihat kedai bertuliskan Docang Ibu Wiwi.

“eh kok lokasinya disini ya, pak?” tanya saja

“iya, tapi lokasi yang ditunjuk sama aplikasi bukan yang ini, tetap saya antar kesana ya, Pak. Kalau saya sendiri kalau makan docang ya di tempat tadi (menunjuk kedai Docang Ibu Wiwi yang ada di Kesambi)”

Akhirnya kami tiba di lokasi yang dimaksud yaitu Docang Ibu Wiwi di Jalan Pekalipan yang bersebelahan dengan Bank BCA, kedai ini merupakan cabang dari kedai utama yang ada di Jalan Kesambi Raya.

Banner berwarna biru dengan huruf putih  serba capital bertuliskan MAKANAN KHAS CIREBON DOCANG IBU WIWI CABANG KESAMBI AJA KELALEN MAMPIR DINGIN menjadi tanda dari kedai ini.

lokasi kedai docang ibu wiwi
Kedai Docang Ibu Wiwi di Jalan Pekalipan

 

Hujan telah reda, namun belum ada pembeli yang datang. Saat itu hanya ada seorang ibu yang sedang duduk termangu menunggu pelanggannya datang. Jadi hari itu, kami lah pelanggan pertamanya.

Kami memesan satu porsi docang, ya satu aja, sebab kami belum pernah mencicipi docang sebelumnya, takutnya nanti gag cocok, terus gak dihabisin. Kan eman – eman.

Ibu itu langsung bergegas membuat seporsi docang pesanan kami, satu per satu isi docang seperti daun singkong muda, tauge, oncom dan potongan lontong diletakan dalam piring, kemudian disiram dengan kuah panas yang diambilnya dari dalam panci. Terakhir diberi topping kerupuk aci, ya kerupuknya terbuat dari sagu sehingga saat terkena kuah menjadi kenyal.

Tauge dan daun singkong muda yang telah direbus

 

Kerupuk aci, teman makan docang yang cocok

 

Lontong

 

Docang pun siap saji, terlihat menggugah selera dan cocok banget disantap disuasana malam yang dingin setelah hujan ini.

Ternyata docang ini rasanya seperti ketupat sayur, hanya saja kuahnya tidak menggunakan santan.

“kuahnya dari bumbu rempah, sereh dan tidak menggunakan santan” kata ibu penjual docang.

Kuah docang dengan cita rasa gurih

 

Rasa gurih dari kuah ini membuat kami sangat berselera menyantap docang racikan Ibu Wiwi ini. Biasanya saya tidak suka dengan daun singkong sebab memiliki rasa pahit, tidak halnya dengan daun singkong pada docang ini, mungkin karena rasa gurih dari kuah mengalahkan rasa pahit daun singkongnya atau daun singkong direbus dengan tepat sehingga hilang rasa pahitnya.

Sejarah Asal – usul Docang

Menurut cerita yang beredar, docang merupakan singkatan dari bodo alias bungkil dan kacang yang menjadi bahan utama kudapan khas Cirebon ini.

Sejarah docang tak lepas dari perjalanan penyebaran agama Islam di tanah Cirebon.

Syahdan, di zaman para wali, ada seorang pangeran dari Kesultanan Cirebon yang tidak menyukai aktivitas penyebaran agama Islam di wilayahnya.

Ia pun berniat menyingkirkan para wali. Suatu ketika, saat para penyebar agama itu berkumpul di Masjid Agung Cirebon, muncul ide jahat dari sang pangeran untuk meracun mereka. Racikan makanan itu berupa tempe bongkrek atau tempe bungkil dan dibubuhi racun.

Baca juga : Nasi Jamblang Pelabuhan, Legend Banget di Cirebon 

Atas izin Allah, para wali yang menyantap makanan tidak celaka dan justru menyukainya. Cerita ini pun tersiar luas di kalangan rakyat Cirebon.

Seporsi docang pun habis dimakan, lalu kami membayar Rp 15.000 untuk kudapan nikmat itu.

Karena dimakan seporsi berdua, jadi kurang kenyang deh makan malamnya. Kami pun melangkah ke kedai yang masih di Jalan Pekalipan.

Bersambung : Nikmatnya Tahu Gembil Semarang di Jalan Pekalipan Cirebon

Alamat Docang Ibu Wiwi Cirebon

  1. Jalan Kesambi Raya, dekat dengan palang pintu kereta api Stasiun Prujakan
  2. Jalan Pekalipan, ancer – ancernya Bank BCA

Harga Seporsi Rp 15.000

Jika anda berminat untuk berwisata kuliner di Cirebon. Anda bisa mengikuti program Paket Tour Cirebon bersama kami. Kami akan mengantarkan anda ke lokasi kuliner favorit yang ada di Cirebon. Silahkan klik link di bawah ini ya

Tour Cirebon 2 Hari 1 Malam

 

Leave a Reply