Pada saat Tsunami Aceh 2004, ada beberapa masjid yang atas izin Allah selamat dari terjangan gelombang tsunami, seperti Masjid Rahmatullah di Lampuuk, Masjid Al Hidayah di Meulaboh dan Masjid Baiturrahim Ulee lheue.
Tahun lalu saya pernah mengunjungi Masjid Rahmatullah setelah sebelumnya singgah di Pantai Lampuuk. Di libur lebaran tahun 2018, saya bersama keluarga istri menyempatkan singgah di Masjid Baiturrahim Ulee Lheue.
Masjid yang berada di persimpangan menjelang Pelabuhan Ulee Lheu ini merupakan salah satu saksi bisu kedahsyatan tragedi tsunami di Aceh.
Pada hari Minggu, 26 Desember 2004 pukul 08:58, terjadi gempa bumi yang episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatera. Guncangan gempa tersebut berskala 9.3 SR. Gempa ini disusul ombak besar yang menyapu daratan. Gelombang besar ini diperkirakan mencapai tinggi pohon kelapa atau sekitar 30 meter. Meluluhlantahkan apapun yang dijangkau oleh gelombang ini.
Namun, Masjid Baiturrahim menjadi salah satu dari sedikit bangunan yang masih berdiri kokoh paska terjangan gelombang tsunami. Kehadirannya menjadi penglipur lara warga sekitar Ulee Lheu paska bencana dahsyat tersebut.
Sejarah Masjid Baiturrahim Ulee Lheue
Masjid Baiturrahim Ulee Lheu merupakan salah satu masjid bersejarah di Aceh. Masjid ini merupakan peninggalan Kesultanan Aceh, didirikan sekitar abad ke 17 dengan sebutan Masjid Jami’ Ulee Lheu.
Pada tahun 1873, penjajah Belanda membakar Masjid Baiturrahman Banda Aceh. Jamaah Masjid Baiturrahman pun terpaksa melaksanakan Shalat Jum’at di Masjid Ulle Lheue, sejak saat itu nama masjid berubah menjadi Masjid Baiturrahim.
Masjid Baiturrahim telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemerintah Kolonial Belanda melakukan pemugaran pada masjid yang sebelumnya berkontruksi semipermanen. Proses pemugaran ini selesai tahun 1923 dengan arsitektur baru yang dipengaruhi gaya Eropa.
Baca juga : PLTD Apung, Dulu Pembangkit Listrik Kini Monumen Wisata
Tahun 1981 masjid ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah Arab Saudi yang kembali melakukan pemugaran. Pemugaran kali ini memperluas sisi kanan dan kiri masjid, sehingga masjid dapat menampung sekitar 1500 jamaah.
2 tahun usai dipugar, Banda Aceh diguncang gempat hebat yang mengakibatkan runtuhnya kubah masjid ini. Pasca gempa, dilakukan renovasi kembali dimana bagian kubah masjid dihilangkan sehingga bagian atas masjid hanya tertutup atap biasa seperti yang bisa kita lihat saat ini.
Wisata Religi Masjid Baiturrahim Ulee Lheue
Pasca tsunami, masjid ini menarik banyak perhatian orang. Sebagai salah satu rumah ibadah yang selamat dari bencana, keberadaan masjid ini menjadi dari tarik wisata religi di Banda Aceh selain Masjid Baiturrahman.
Tertarik untuk berwisata religi ke masjid ini?