(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Catatan Perjalanan Padang Palembang Bersama Bus Epa Star

bus epa star padang palembang

Di rute Padang Palembang PP, tidak banyak bus yang melayani rute ini secara reguler. Sejauh ini saya hanya mengetahui 3 perusahaan otobus saja. Mereka adalah Epa Star, Yoanda Prima dan terakhir Family Raya yang baru mencoba peruntungannya di jalur ini.

Kita skip dulu untuk Yoanda Prima dan Family Raya sebab memang tulisan ini akan menceritakan perjalanan saya dari Padang menuju Palembang bersama Bus Epa Star.

Epa Star adalah perusahaan otobus (PO) yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Sebenarnya PO ini lebih fokus ke bus pariwisata, meski demikian ia juga memiliki bus reguler AKAP yang melayani rute Padang Palembang PP.

epa star palembang padang

Walau berasal dari Palembang, namun pendiri PO ini sebenarnya berasal dari Sumatera Barat. Beliau adalah Pak Afrinaldi yang akrab disapa Pak Edi. Karena beliau orang Minang, rekannya memanggilnya Edi Padang yang bila disingkat Epa, dan dari sanalah ide memberikan nama Epa untuk bus ini.

Balik lagi ke catatan perjalanan

Baca juga : Catatan Perjalanan Medan Padang Bersama ALS 276

Harga Tiket Bus Epa Star

Pada 5 Desember 2020, saya berkesempatan untuk naik Bus Epa Star dari Padang menuju Palembang.  Harga tiketnya adalah Rp 215.000. Harga yang sama juga ditawarkan oleh Yoanda Prima, pesaingnya yang sama – sama berasal dari Palembang.

Loket Epa Star Padang berada di Jalan By Pass KM. 8, ia menyatu dengan loket PO lainnya yaitu Putra Pelangi dan Borneo

Untuk jadwal keberangkatan menuju Palembang Jam 08.30.

Bus Epa Star yang melayani rute Padang Palembang menggunakan sasis dari Hino dengan tipe AK yang bermesin di depan. Untuk body-nya menggunakan body Max buatan karoseri Tentrem. Ke depannya ada kemungkinan Epa Star akan memasukan juga unit bus dengan body Avante H7 dari Karoseri Tentrem di rute ini. Mengingat Yoanda Prima, pesaing beratnya sudah melakukan peremajaan pada unit armadanya.

Hari itu saya cukup beruntung karena mendapatkan Bus Epa Star dengan single glass dan tanpa tameng, sehingga saya dapat merekam video dengan baik.

Untuk interiornya, di dalam bus ini terdapat kursi penumpang dengan konfigurasi 2 – 2 berjumlah 37 seat. Pada setiap seat-nya terdapat selimut yang bisa digunakan untuk menghalau dingin di malam hari.

Pada bagian belakang terdapat toilet yang bisa digunakan khusus untuk buang air kecil dan pada saat bus berjalan.

Oh iya, diantara ruang kemudi dan ruang penumpang terdapat pintu sekat yang memisahkan. Dengan adanya pintu sekat ini  ruang kemudi juga difungsikan sebagai smoking area bagi penumpang.

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan Padang Palembang adalah 24 jam jika lalu lintas lancar dan kondisi jalan baik.

Padang – Padang Panjang

Saya datang 5 menit sebelum bus diberangkatkan. Setelah melapor ke loket, saya langsung naik ke bus dan duduk di bangku nomor 7 sesuai yang tertera di tiket.

Krew yang bertugas saat itu adalah Sopir 1 Pak Man Kampiu, Sopir 2 Bang Riki, dan Stokar Bang Andika Fernandes.

Tepat pada jam 08:30 bus berangkat. Saya mengira bus ini akan melewati Sitinjau Laut, rupanya dari Jalan By Pass, bus ini mengarah ke Padang Panjang. Itu artinya nanti akan melewati Lubuk Alung – Sicincin – Kayu Tanam dan Lembah Anai. Perjalanan dari Padang ke Padang Panjang berjalan dengan lancar, pemandangan yang tersaji pun begitu Indah.  

Tepat jam 10:30, bus Epa Star yang memiliki julukan Ottodent ini tiba di Terminal Padang Panjang atau yang dikenal dengan sebutan Terminal Bukit Surungan.

Di terminal ini, penumpang yang berasal dari Bukittinggi transit dan pindah ke bus yang datang dari Padang. Penumpang dari Bukittinggi diantar dengan Bus Epa Star dengan julukan Gaektangka.

Disini bus berhenti agak lama karena krew menunggu penumpang yang terlambat datang dari Kayu Tanam. Ada 6 penumpang, jadi rasanya sayang aja kalau ditinggal, namun hal ini tentunya merugikan waktu penumpang lain.

Padang Panjang – Solok

Setelah berhenti selama 1 jam, bus Epa Star Kembali melanjutkan perjalanan. Dari Terminal Padang Panjang, bus keluar menuju Jalan By Pass Padang Panjang.

Pemandangan yang disuguhkan sepanjang perjalanan menuju Solok begitu indah. Di kedua sisi jalan terbentang sawah hijau nan luas. Di sebelah kiri berdiri dengan kokoh Gunung Marapi yang nampak begitu jelas hingga ke puncaknya tanpa ada satu pun yang menghalang.

Bus juga melintasi Batipuh yang dikenal sebagai latar dalam cerita Novel Tenggelamnya Kapal Var Der Wijk karya Buya Hamka.

Di Simpang Karambia, bus mengarah ke kiri menurun menuju Ombilin. Nah setelah melewati tikungan yang cukup tajam dimana terdapat rel kereta api di atasnya, maka kita akan melihat Danau Singkarak.

Sepanjang 20 kilometer perjalanan kita akan disuguhi pemandangan Danau Singkarak yang merupakan danau terbesar kedua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba.

Setelah melewati Danau Singkarak, bus terus melaju ke arah Solok. Kami tiba di Terminal Bareh Solok Pada pukul 12.35, berhenti sekitar 7 menit dan kembali melanjutkan perjalanan.

Kemudian berhenti kembali di kedai oleh – oleh untuk istirahat dan sholat.

Solok – Rumah Makan Umega Gunung Medan

Setelah istirahat dan sholat, bus Kembali diberangkatkan.

Setelah Solok, selanjutnya memasuki wilayah Silungkang yang dikenal dengan kerajinan tenunnya. Kemudian Sawahlunto, tapi kita tidak masuk ke pusat kotanya ya. Karena dari Simpang Muaro Kalaban menuju pusat kota Sawahlunto itu masih berjarak sekitar 5 kilometer lagi.

Kabupaten selanjutnya yang dilewati adalah Kabupaten Sijunjung. Disini kita disuguhkan pemandangan sungai serta perbukitan cadas yang ditumbuhi oleh rimbanya pepohonan.

Kemudian tibalah kita di Dharmasraya yang merupakan kabupaten di wilayah Sumatera Barat yang terakhir sebelum kita memasuki wilayah Provinsi Jambi.

Jam 16:20, bus berhenti di Rumah Makan Umega Gunung Medan. Ternyata penyajian makanannya tidak seperti dulu dimana makanan dihidang di meja makan yang diduduki penumpang. Kini penyajiannya dengan cara prasmanan, jadi bagi penumpang yang mau makan diperkenankan untuk mengambil nasi dan lauknya sesuai dengan selera.

Harga makanan di rumah makan ini bisa dikatakan relatif lebih mahal daripada rumah makan biasanya. Sebagai contoh, untuk nasi dengan lauk ayam dibanderol dengan harga Rp 26 ribu, nasi dengan lauk rendang Rp 28 ribu dan nasi dengan lauk telur Rp 18 ribu.

Karena saya membawa bekal dari rumah, jadi saya memesan mie rebus telur dengan es teh manis. Kalian tahu berapa total yang saya habiskan untuk menu tersebut? Jawabannya adalah Rp 27 ribu. Menangis saya dibuatnya.

Setelah makan, saya melihat – lihat suasana di Rumah Makan Umega Gunung Medan yang legendaris ini. Dulu waktu masih sering naik bus dari Jakarta ke Padang, jika sudah sampai rumah makan ini rasanya Padang sudah dekat. Padahal masih ada 5 jam perjalanan lagi yang harus dilalui.

Di rumah makan ini tersedia kolam besar yang berisikan air bersih yang biasanya digunakan untuk mandi bagi pengunjungnya. Jadi sebelum sampai Padang, biar terasa lebih segar, bisa mandi dulu disini.

Rumah Makan Umega Gunung Medan – Palembang

Setelah istirahat makan di Rumah Makan Umega, Gunung Medan, Dharmasraya. Selanjutnya Bus Epa Star kembali melanjutkan perjalanannya menuju Palembang.

Hari telah menjelang gelap tatkala kami melintasi garis batas antara Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jambi.

Di Sungai Lilin, Kabupaten Bungo, bus sempat masuk ke SPBU untuk mengisi solar namun setelah mengantri selama 15 menit, truk yang ada di depan kami tak kunjung penuh mengisi solarnya. Ada yang aneh sepertinya. Bus pun kembali melanjutkan perjalanan tanpa mengisi solar.

Jam 18.45, bus berhenti di Masjid Al Muhajirin, Dusun Talang Silungko, Kabupaten Bungo, Jambi untuk memberikan kesempatan bagi para penumpang menjalankan sholat maghrib.

15 menit kemudian bus melanjutkan perjalanan dan saya tertidur pulas hingga berhenti kembali di Rumah Makan Simpang Raya yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin pada jam 01.45

Jam 02.15 kembali melanjutkan perjalanan. Dari aplikasi google maps jarak  rumah makan tersebut menuju pool epa star Palembang yang ada di KM 11 sekitar 117 kilometer dengan waktu tempuh jika perjalanan lancar sekitar 4 jam 45 menit.

Saat bus kembali melanjutkan perjalanan, saya kembali tertidur dan terbangun pada saat bus berhenti di SPBU Sungai Lilin, Kabupaten Banyuasin untuk sholat shubuh pada jam 05.15

30 menit kemudian kembali melanjutkan perjalanan, tertidur lagi dan saat terbangun bus telah sampai di Betung.

Suasana di Betung menarik perhatian saya sebab di kanan kiri jalan terlihat rumah – rumah penduduk berupa rumah panggung dengan atap berbentuk limas, khas Sumatera Selatan banget.

Jam 08.23 atau setelah menempuh perjalanan selama 24 jam sejak awal keberangkatan dari Pool Epa Star Padang di jalan by pass, akhirnya bus sampai juga di Pool Epa Star Palembang di KM 11.

alamat bus epa star

Terima kasih Epa Star atas layanannya.

Terima kasih kepada crew yang bertugas yaitu Driver 1 Pak Man Kampiu, Driver 2 Bang Riki dan Stokar Bang Andika.

Selama perjalanan tidak ugal – ugalan dan lebih mengutakan keselamatan dan kenyamanan penumpang

Informasi Bus yang saya naiki

Kelas : Patas Executive

Seat : 7

Plat Nomor : BG 7010 AO

Nama/Gelar : Ottodent

Sasis : Hino AK

Body : Max – Karoseri Tentrem

Start : Pool Epa Star Padang, Jalan By Pass KM. 8

Finish : Pool Epa Star Palembang, Jalan Lintas Sumatera KM. 11

Harga Tiket : Rp 215.000

Sopir 1 : Man Kampiu

Sopir 2 : Bang Riki

Stokar : Bang Andika Fernandes

1 Response

Leave a Reply