(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Goa Sunyaragi Cirebon, Bangunan Serba Karang Yang Bikin Takjub

tour_goa_sunyaragi_cirebon

Pertama kali saya mengenal Goa Sunyaragi ialah ketika saya melihat sebuah foto yang diupload akun Instagram milik Backpacker Jakarta. Nampak sebuah bangunan seperti istana namun pada bagian luarnya tersusun bongkahan batu karang. Unik sekali, mengundang decak kagum dan tentunya rasa penasaran untuk melihatnya dari dekat.

Pertengahan tahun 2017, Johannes, rekan saya di kantor yang asli Cirebon, mengajak saya ke mengunjungi kotanya dan berjanji akan menemani saya selama mengeksplore Kota Udang ini.

Ajakan yang tentunya sulit untuk ditolak.

Dari Jakarta saya menuju Cirebon dengan Kereta Api Argo Jati yang mulai jalan dari Stasiun Gambir jam 09.00. Saya tiba di Stasiun Kejaksan Cirebon tepat 3 jam kemudian.

Jo menepati janjinya, ia menjemput saya di stasiun dan kami pun memulai perjalanan mengeksplore Cirebon.

Goa Sunyaragi berada di pusat Kota Cirebon tepatnya di Jalan Brigjen AR Dharsono, jaraknya sekitar 5 kilometer dari Stasiun Kejaksan. Saya meminta Jo untuk langsung mengantarkan saya kesana.

“Goa Sunyaragi itu area terbuka, gersang, kalau kesana tengah hari gini panas banget” Kata Jo

Ia pun mengajak saya makan siang terlebih dahulu. Kami menuju Plered tepatnya ke Empal Gentong Haji Apud yang merupakan salah satu legenda kuliner di Cirebon.

Usai makan siang kami singgah lagi di Batik Trusmi yang merupakan toko batik terbesar se-Indonesia, Wow. Menjelang sore, barulah kami menuju kesana.

Kami datang pada saat diselenggarakan Festival Keraton Nusantara dimana tahun 2017, Cirebon menjadi tuan rumahnya. Jadi suasananya ramai banget, pun halnya dengan area Goa Sunyaragi.

Saya dan jo di Kompleks Taman Sari

Kami membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu, pada saat akan memasuki area situs bersejarah ini, wisatawan akan ditawari jasa pemandu yang akan menceritakan tentang seluk beluk situs yang merupakan peninggalan Kasepuhan Cirebon ini.

Begitu memasuki area situs Goa Sunyaragi, maka saya langsung dihadapkan dengan bongkahan batu karang yang menghampar luas. Sekilas bangunan-bangunan dari batu karang tajam ini terlihat tak beraturan susunannya. Rimbun pepohonan juga hanya tampak di beberapa sudut areal. Kawasan seluas 1,5 hektar ini kerap disebut taman sari ini.

Bangunan berpadu dengan bongkahan karang

Sekilas Sejarah Goa Sunyaragi

Taman Sari Goa Sunyaragi merupakan tempat peristirahatan Kasepuhan Cirebon dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.

Dibangun tahun 1703 oleh Pangeran Kararangen Arya Carbon, cicit dari Sunan Gunung Jati.

Sunyaragi diambil dari dua kata yakni Sunya dan Ragi. Sunya berarti sepi sedangkan Ragi artinya raga. Jadi tempat ini digunakan sebagai tempat menyepikan raga.

Arsitektur goa terbuat dari batuan karang, dengan bangunan pelengkap layaknya taman. Lanskap taman sari dibangun dengan filosofi taman – taman di Tiongkok. Keseimbangan unsur yin dalam pembangunan Goa Sunyaragi, yaitu penggunaan elemen batu keras, kemudian diimbangi dengan unsur yang, yaitu air yang lembut.

Goa Sunyaragi dahulu dikelilingi danau, hal ini dibuktikan dengan adanya sistem irigasi, goa, air terjun buatan dan juga balekambang (tempat bersantai yang mengambang di air.

Kolam di area Taman Sari Goa Sunyaragi

Di Taman Sari terdapat sepuluh goa. Masing – masing goa memiliki fungsi berbeda pada zamannya. Misalnya Goa Peteng tempat menyepi bagi mereka yang konon dahulu bagi orang yang ingin memperoleh kekebalan tubuh. Goa Kelanggengan untuk para pejabat zaman dahulu membuat jabatannya langgeng. Lalu ada juga Goa Padang Hati yang digunakan sebagai tempat menyepi bagi mereka yang keinginannya tercapai.

Goa Padang Ati

Selain goa, disini juga terdapat beberapa patung asli dari abad ke 18 yang sarat akan makna dan mitos seperti patung garuda dengan ular yang maknanya jika sudah menjadi orang sukses jangan lupakan orang dibawah. Ada juga patung perawan sunti yang dipercaya jika disentuh oleh perempuan belum bersuami akan jauh mendapatkan jodoh.

Secara keseluruhan, ada 12 ruangan di dalam gua. Kedua belas ruangan itu adalah:

  1. Bangsal Jinem digunakan sebagai tempat Sultan memberikan wejangan
  2. Gua Pandekemasang sebagai tempat pembuatan senjata
  3. Gua Pengawal sebagai tempat para pengawal Sultan
  4. Gua Langse sebagai tempat beristirahat
  5. Gua Padang Ati sebagai tempat bersemedi dan meditasi bagi umat Hindu yang akan dimualafkan
  6. Gua Peteng sebagai tempat melatih kekebalan tubuh. Disebut peteng yang diambil dalam Bahasa Jawa karena di dalamnya sangat gelap. Dibutuhkan cahaya dari senter jika ingin memasukinya. Di atas Goa Peteng, ada bangunan yang dipagari dan bernama cungkup kunci.

Cungkup kunci berfungsi sebagai tempat koordinasi dengan para prajurit dan mengawasi kondisi. Di cungkup kuncit ada bak air yang berfungsi untuk mendinginkan suhu kamar yang berada di bawahnya.

  1. Gua Arga Jumud sebagai tempat bagi kerabat keraton
  2. Gua Pawon sebagai dapur dan tempat penyimpanan makanan
  3. Gua Lawa sebagai tempat berkumpulnya kelelawar
  4. Gua Kelanggengan sebagai tempat bersemedi agar mendapat kelanggengan
  5. Gua Simanyang sebagai pos penjagaan
  6. Kompleks Mande

Pihak pengelola Goa Sunyaragi telah memberikan name sign untuk tiap – tiap goa atau ruangan yang ada disana, jadi pengunjung bisa paham dan mengerti fungsi dari masing – masing goa yang ditelusurinya.

Bangunan Bangsal Jinem
Bangsal jinem dilihat dari belakang menyerupai kakbah, hal ini menandakan adanya pengaruh dari Timur Tengah

Goa Sunyaragi yang Masih Menyimpan Misteri

Hingga saat ini, Goa Sunyaragi masih menyimpan banyak misteri bagi para peneliti. Salah satu yang mengundang tanya yang hingga kini belum terjawab ialah dari mana datangnya inspirasi bangunan yang disusun dari batu karang itu.

Batuang karang ini datang darimana ya?

Menurut cerita rakyat versi Carub Kanda, inspirasi corak bangunan batu karang itu diperoleh Sunan Gunung Jati melalui mimpi – mimpinya.

Konon Sang Sunan bermimpi melihat istana yang bentuknya tidak jelas dan tidak beraturan. Mimpi itu datang berulang kali. Pada suatu ketika, datanglah kapal – kapal dagang dari Tiongkok yang membawa muatan batu – batu karang bersandar di Pelabuhan Cirebon.

Sunan memungut beberapa batu, lalu mencoba menumpuknya dan beliau kaget karena bentuk batu yang tidak beraturan itu mirip sekali dengan mimpinya.

Sunan kemudian menceritakan mimpinya dan batu – batuan karang yang diangkut kapal Tiongkok itu kepada salah satu kerabatnya, Pangeran Losari, yang kemudian menjadi arsitek pembangunan Goa Sunyaragi.

Namun, apa iya kapal – kapal dari Tiongkok itu membawa batu karang, rasanya kok agak janggal ya? Membawa beban berat berupa batu karang untuk perjalanan cukup jauh. Jadi darimana datangnya batu karang yang ada di Goa Sunyaragi ini? Pesisir Cirebon bukanlah pantai yang dipenuhi karang.

Menurut arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Nanang Saptono, ditinjau dari berbagai jenis batu karang yang digunakan untuk membangun taman sari tersebut, ia berkesimpulan , karang – karang itu didatangkan dari lokasi berbeda.

Jenis karang yang dipakai diantaranya adalah batu kapur atau gamping tua, yang sebagian bahkan sudah membentuk lapisan marmer. Karang semacam itu, lanjutnya, berasal dari kawasan karst (bukit kapur) di Pegunungan Kromong yang ada di selatan Cirebon.

Baca juga : Katak Merah di Taman  Nasional Gunung Ciremai

Fungsi Lainnya,

Selain menjadi situs bersejarah, Goa Sunyaragi juga difunsgikan sebagai tempat pertunjukan kesenian khas Cirebon. Ada podium luas di depan Goa Sunyaragi persis.

Podium serba guna untuk menghelat berbagai acara

Setiap bulan di minggu pertama diadakan pentas kesenian seperti tari topeng, sintren dan tayub.

Tiket Masuk

Untuk masuk ke dalam obyek wisata Goa Sunyaragi, tiap pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000. Situs ini dibuka dari pukul delapan pagi sampai pukul enam sore. Untuk parkir dikenakan tarif sebesar Rp 3.000

Tips

  1. Perlu anda ketahui bahwa sebagian besar area Goa Sunyaragi adalah tempat terbuka, jadi untuk menghindari sengatan sinar matahari khas pesisir utara Jawa, bawalah pelindung kepala seperti topi, bawa juga sunblock dan kaca mata hitam.
  2. WASPADA, di Taman Sari Goa Sunyaragi terdapat beberapa goa yang bisa dimasuki oleh wisatawan diantaranya Goa Peteng, Goa Pengawal, Goa Pawon, Goa Arga Jumut.

Nah, pintu goa – goa itu didesain renda, jadi anda harus menunduk saat memasukinya. Arga tidak ternatuk bangunan dan bagian atas pintu yang terbuat dari karang tajang, selalu waspada saat memasuki goa.

Selain itu, disini juga terdapat beberapa kolam dengan kedalaman hingga lima meter. Bagi anda yang membawa anak – anak, awasi pergerakan mereka agar tidak terjadi kecelakaan.

  1. WAKTU KEDATANGAN, seperti yang telah disebutkan pada point pertama bahwa area Goa Sunyaragi sebagian besar merupakan area terbuka, maka jika ingin lebih menikmati suasana disini sebaiknya anda datang pada pagi atau sore hari.
  2. PEMANDU, sebaiknya pakailah jasa pemandu untuk mengetahui lebih jelas seluk beluk situs bersejarah yang penuh cerita ini.
1 Response

Leave a Reply