(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Belanja Ikan Kareng dan Ikan Asin di Ujong Blang

ikan-asin-ujong-blang

Januari 2017, saya bersama orang tua diajak oleh keluarga Hanny untuk makan siang di Pantai Ujong Blang. Kala itu kami disuguhkan dengan beragam olahan sea food yang memanjakan lidah.

Kali ini saya diajak kembali kesana, namun untuk tujuan yang berbeda. Kami kesana untuk belanja ikan kareng dan ikan asin yang banyak dijajakan oleh para penjual di seberang Pantai Ujong Blang.

Ikan kareng adalah sebutan dalam bahasa Aceh untuk menyebut ikan teri kering. Kami membeli ikan ini yang nantinya akan diolah menjadi sambal sunti kareng yang merupakan salah satu sambal khas Aceh yang rasanya bikin nagih.

Dari rumah kami di bilangan Muara Satu, kami beranjak menuju ke lokasi melewati Jalan Lintas Sumatera kemudia berbelok ke Jalan Ujong Blang (Jalan Tgk Daud Breuh) yang bersebelahan dengan Sungai Cunda. Di sepanjang Sungai Cunda banyak orang yang berusaha dengan membangun keramba ikan.

Tak lama kemudian sampailah kami di Pantai Ujong Blang.

Seperti yang saya sampaikan diawal, kami kesini bukan untuk menikmati suasana pantai.

Kami berhenti tepat di depan kedai yang menjual aneka ikan kering dan ikan asin. Terdapat dua kedai sederhana yang saling bersebelahan yaitu Kedai Nangroe dan Kedai Kareng Aira Keuriteng.

kedai ikan asin di ujong blang
Kedai Kareng, kedai pertama yang kami singgahi

Pertama kami singgah di Kedai Kareng Aira Keuriteng. Di kedai ini kami hendak membeli ikan kareng. Terdapat dua jenis ikan kareng disini yang membedakannya ialah ukurannya yang satu lebih besar dan satunya lagi lebih kecil. Namun harga keduanya sama yaitu Rp 100 ribu per kilogram-nya.

ikan kareng khas aceh
Ikan teri kering yang dalam bahasa lokal disebut ikan kareng

Kemudian kami singgah ke Kedai Nangroe, di kedai ini kami hendak membeli ikan kakap merah yang diasinkan. Harganya per kilogram ialah Rp 100 ribu. Uniknya ikan kareng di kedai ini justru dibanderol dengan harga Rp 80 ribu per kilogram-nya.

kedai ikan kareng di ujong blang
Kedai Nangro, tempat kami membeli ikan kakap merah asin
Ebi kering
Ikan garing
Baby cumi asin

Jadi buat kamu yang mau membeli ikan asin disini, sebaiknya tanyakan harganya di kedua kedainya, mungkin saja harga di salah satu kedainya bisa lebih murah.

Di Kedai Nangroe kami hanya membeli 1 ekor ikan kakap merah yang setelah ditimbang beratnya hanya ¼ kg saja. Nah, kalau kamu membeli ikan asin yang ukurannya besar, sebaiknya minta kepada penjualnya untuk langsung dipotong kecil – kecil, sebab ikan asin ini kan sudah mengeras dagingnya jadi bisa saja pisau dapur milik anda tidak mampu untuk memotongnya.

ikan kakap merah asin
Ikan kakap merah yang telah diasinkan

Keesokan harinya ibu mertua langsung mengolah ikan kareng dan ikan kakap merah asin. Keduanya dimasak dengan cara digoreng di minyak panas, kemudian ditumis bersamaan dengan cabai hijau yang telah dipotong diagonal kecil – kecil.

Kalau ikan teri kering, saya sudah sering memakannya. Istri saya biasanya menyetok ikan ini dan kalau mau dimakan, ia memasaknya dengan digoreng kemudian ditumis bersamaan dengan telur rebus balado. Rasanya jangan ditanya, enak banget pokoknya dan lebih enak lagi kalau disantap di saat akhir bulan. Hehe..

Baca juga : Ikan Kerang Rebus Sambal Nanas Khas Aceh, Tak Cukup Seporsi!

Kembali lagi ikan kakap merah asin, ini pertama kalinya saya menyantap ikan kakap merah dalam bentuk yang telah diasinkan. Biasanya saya menyantap ikan jenis ini dengan cara digulai atau dibakar. Apapun itu caranya, ikan kakap merah rasanya sama – sama enak.

Bagaimana kalau ikan ini diasinkan? Apakah akan tetap enak rasanya?

Ternyata jawabannya ialah ikan kakap merah enak banget meski telah diasinkan. Saya sampai nambah – nambah. Ya, selama di Aceh ini selera makan saya bertambah begitu pun dengan berat badan saya kini menyentuh di angka 80 kg. Duh perlu diet ketat nih kalau kembali pulang ke Jakarta.

Leave a Reply