Setelah mengeksplore Keraton Kacirebonan, sebelum kembali ke hotel, kami sempatkan singgah terlebih dahulu di Paseban Kulon yang saat ini difungsikan sebagai Pawon Bogana yang menyediakan beragam kuliner khas Cirebon salah satunya Nasi Bogana.

Selain makanan, tentunya ada menu minuman tradisional misalnya teh poci, wedang jahe dan asam jawa yang sangat nikmat dipesan dalam keadaan dingin, sangat menyegarkan diminum di tengah terik matahari Cirebon yang amat panas.
Seorang bapak paruh baya menghampiri kami,
“barang kali mas dan mbaknya mau mencicipi Nasi Bogana”
“Di Cirebon susah carinya, jadi mumpung lagi disini, ayo dicoba, ini makanan spesial keraton lho, hanya disajikan saat ada upacara – upacara tradisi” kata bapak itu penuh rayu.
Saya dan istri saling tolah – toleh, kedap – kedip mata memberikan isyarat kode yang hanya kami saja yang mengerti.
Sebenarnya kami masih kenyang usai makan siang di Rumah Makan Laksana Kuningan, tapi untuk menghargai bapak itu dan kami juga penasaran sama yang namanya Nasi Bogana, akhirnya kami luluh, kami pesan seporsi saja yang nantinya kami makan berdua.
“ayamnya mau pejantan atau kampung?”
“kampung saja, pak” jawab kami
Di Pawon Bogana Keraton Kacirebonan ada dua menu bogana yaitu Paket Bogana Raja dan Paket Bogana Biasa. Yang membedakan adalah ayam ungkepnya, kalau bogana raja menggunakan ayam kampung sedangkan bogana biasa menggunakan ayam pejantan. Soal harga tentunya bogana raja lebih mahal daripada bogana biasa. Nasi Bogana Raja dibanderol Rp 30.000 sedangkan Nasi Bogana biasa hanya Rp 25.000
Untuk minumnya kami memesan wedang asem jawa. Biar seger, sebab Cirebon panasnya bukan main.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya pesanan kami datang. Sepintas Nasi Bogana mirip dengan nasi kuning karena salah satu bahan dasarnya kunyit, namun yang membedakan ialah nasi bogana ini tidak menggunakan santan seperti halnya nasi kuning. Tapi menggunakan parutan kelapa, sehingga rasa nasinya tetap gurih dan ada sensasi rasa “kres” dari parutan kelapa.

Nasi Bogana dilengkapi dengan ayam (kampung atau pejantan), tempe ungkep dan setengah potong telur rebus, sambal kentang, irisan tomat, timun dan selada. Tak ketinggalan, kerupuk udang, jadi ramai banget.
Gimana dengan rasanya? To be honest rasanya agak hambar di lidah kami atau mungkin karena dimakannya waktu belum lapar? Tapi setidaknya rasa penasaran akan bogana sudah terobati. Mungkin lain waktu jika kami berkesempatakan kembali ke Cirebon, kami akan kesini lagi, memakannya di saat lapar. Jadi lebih berselera.
Dalam seporsi nasi bogana, nasinya itu disajikan dalam bentuk tumpeng atau kerucut. Penyajian seperti ini bukan hanya sekedar untuk mempercantik penampilan. Namun ini menandakan rasa syukur kepada Allah SWT. Dan warna kuning pada nasi melambangkan kemakmuran dan kejayaan.
Baca juga : Kisah Heroik dari Keraton Kacirebonan
Nah jadi kalau lagi berwisata kuliner di Cirebon, selain nyicip Empal Gentong dan Nasi Lengko, ada juga pilihan Nasi Bogana di Keraton Kacirebonan yang bisa anda jadikan tujuan.
Baca juga : Empal Asem di Amarta, Enak Banget!
Selain nasi bogana, Pawon Bogana juga menyediakan menu ayam kecap, ayam cabe ijo dan menu ringan seperti roti bakar.
Jadi kalau berkunjung ke Keraton Kacirebonan, bisa dapat wisata sejarah dan wisata kuliner, yuk lah berangkat.