(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan dari Jakarta

gunung ciremai

Sekilas Tentang Gunung Ciremai

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian puncaknya mencapai 3.078 mdpl. Secara administratif Gunung Ciremai termasuk dalam wilayah dua kabupaten yaitu Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Pada Oktober 2014, kawasan hutan Gunung Ciremai seluas 15.500 Ha yang terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka, merubah fungsinya dari hutan lindung menjadi Taman Nasional.

Statusnya sebagai puncak tertinggi di Jawa Barat membuat ia termasuk dalam daftar Seven Summit di Pulau Jawa. Dengan statusnya ini tentu Gunung Ciremai menarik perhatian bagi para pendaki untuk menggapai puncaknya.

Apalagi lokasinya yang tidak begitu jauh dari Kota Jakarta, Bandung dan Cirebon serta mudah dijangkau dengan akses transportasi. Setiap akhir pekan, Gunung Ciremai selalu ramai dikunjungi pendaki.

Karena berada di kawasan Taman Nasional, maka kita harus memiliki SIMAKSI (Surat Izin Memasuki Kawasan Konservasi) yang bisa kita dapatkan di pintu masuk Gunung Ciremai.

Baca juga : Catatan Perjalanan Gunung Lawu via Cemoro Sewu dari Jakarta

Titik awal pendakian Gunung Ciremai ada tiga yaitu Linggarjati, Palutungan dan Apuy. Jalur Apuy di Majalengka merupakan jalur dengan rute tersingkat untuk mencapai puncak.

Pada catatan perjalanan pendakian Gunung Ciremai ini kami memilih Jalur Palutungan untuk merasakan sensasi pendakian yang mantap.

Perjalanan Menuju Basecamp Palutungan Gunung Ciremai

Jika kita dari Jakarta, untuk menuju Palutungan yang pertama kali harus kita lakukan adalah naik bus tujuan Kuningan. Dari Jakarta tersedia banyak bus yang melayani tujuan Kuningan diantaranya Luragung, Putri Luragung, Putra Luragung dan Primajasa. Primaja sangat kami rekomendasikan karena sudah jelas waktu keberangkatannya dan tidak ngetem berlama – lama menunggu penumpang.

Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Menjadi  titik awal pemberangkatan kami. Dari sini kami naik bus Putri Luragung. Lama perjalanan menuju Kuningan sekitar 5 jam dan ongkosnya waktu itu Rp 80.000 dengan kondisi bus non AC.

bus putri luragung
Bus Putri Luragung, salah satu bus yang melayani rute Jakarta – Kuningan Source : IG @efulproject_024

Jam 03:00 WIB, kami tiba di Kuningan tepatnya Pom Bensin Cirendang. Disini kami turun dari bus. Pom bensin ini areanya cukup luas, tersedia mini market dan ATM untuk mengambil uang, persiapan buat bayar SIMAKSI nanti.

Disini juga ada tukang makanan seperti nasi goreng. Cocok banget, karena perut yang lapar minta diisi jadi kami makan terlebih dahulu.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju Basecamp Palutungan. Syukurlah saat ini sudah ada layanan taksi online, jadi tak perlu menunggu hari terang untuk naik angkot. Kami cukup memesan taksi online menuju Palutungan, tarifnya Rp 50.000

Jam 04:00 WIB, kami tiba di basecamp Palutungan. Dingin dan sepi menyambut kami. Karena kami tiba di waktu shubuh, pos pendaftaran belum dibuka. Jadi kami istirahat dulu menunggu pos pendaftaran dibuka.

Pagi hari, saat pos pendaftaran mulai buka. Kami langsung mendaftarkan diri. Uang yang harus kami bayar untuk SIMAKSI ini, Rp 55.000. Selain SIMAKSI kami mendapatkan map rute pendakian dan kupon makan.

basecamp palutungan gunung ciremai
Suasana pagi di basecamp Palutungan Gunung Ciremai Source : IG @gusstrav

Pendakian Menuju Puncak Gunung Ciremai

Jam 06:45 WIB, Setelah selesai dengan urusan SIMAKSI, kami langsung memulai pendakian.

Di awal pendakian, kami melewati perkampungan warga, peternakan dan perkebunan. Disini kami masih melangkah dengan santai.

Cuaca pagi itu sangat cerah dan sangat mendukung pendakian kami.

Tak begitu lama melangkah, kami telah tiba di gerbang pendakian Gunung Ciremai via Palutungan.

gapura jalur palutungan gunung ciremai
Gerbang pendakian Jalur Palutungan Source : IG @kipliruli

Dari gerbang ini barulah kami merasakan pendakian yang sesungguhnya. Jalur mulai menanjak.

Di sepanjang jalur terdapat “sign” atau panah penunjuk jalur. Jadi kami tidak perlu khawatir tersasar atau salah memilih jalur saat menjumpai percabangan.

Di tengah perjalanan menuju Pos 1 kami melewati habitat Lutung Jawa (Trachypetacus auratus), pantas saja saat mulai memasuki hutan tadi sudah terdengar suara lutung jawa yang saling bersahut – sahutan.

Jam 08:45 WIB, setelah berjalan selama 2 jam. Kami tiba di Pos 1 – Cigowong. Pos ini adalah pos yang paling lengkap fasilitasnya di Jalur Palutungan. Ada warung, shelter, mushola, dan toilet. Disini kami istirahat cukup lama. Mungkin ini efek dari kelelahan usai perjalanan Jakarta – Kuningan.

Jam 11:55 WIB, usai beristirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Pos 2. Jalan menuju Pos 2 berupa tanjakan – tanjakan yang disertai dengan akar pepohonan.

jalur palutungan
Kondisi jalur palutungan Source : IG @wachjoemlyn

Jam 12:10 WIB, 15 menit dari Pos 1, kami sudah sampai di Pos 2 – Kuta (1.575 mdpl). Di pos ini tidak terdapat apa – apa. Hanya ada pohon yang dipasang plang sebagai tanda untuk Pos 2.

Setelah pos 2 hutannya semakin rapat dan lebat. Jalurnya masih dengan tanjakan – tanjakan yang menguji kekuatan lutut.

Jam 12:45 WIB, 30 menit dari Pos 2, kami tiba di Pos 3 – Pangguyangan Badak. Pos 3 ini areanya cukup luas, jadi bisa juga jika mau ngecamp disini.

Jalur setelah Pos 3 semakin curam dan menanjak yang disertai dengan akar pepohonan. Di tengah perjalanan menuju Pos 4, kabut mulai turun. Udara menjadi terasa lebih dingin.

Jam 14:00 WIB, kami tiba di Pos 4 – Arban (2.050 mdpl), pos ini tidak begitu luas. Jarak menuju puncak masih 3,6 Km lagi. Disini kami hanya istirahat sebentar saja.

 Jam 15:00 WIB, kami tiba di Pos 5 – Tanjakan Asoy (2.200 mdpl). Jarak menuju puncak masih 2,9 Km lagi. Di pos 5 ini terdapat tanah datar yang cukup luas, banyak pendaki Gunung Ciremai yang naik via Palutungan memilih untuk ngecamp disini.

Namun, target kami hari itu adalah ngecamp di Pos 6 – Pasanggrahan. Di tengah perjalanan turun hujan cukup deras.

Jam 16:20 WIB, sampailah kami di Pos 6 – Pasanggrahan 1 (2.450 mdpl) yang menjadi target kami sebagai tempat ngecamp.

Waktu kami tiba di pos ini, sudah ada beberapa tenda yang telah berdiri. Oh ya, walaupun Pos 6 adalah lokasi yang asik untuk ngecamp, namun kita harus hati – hati karena disini banyak babi hutannya.

Di malam hari tidak banyak yang bisa kami lakukan selain meringkuk di dalam tenda sebab diluar hujan. Jadi kami hanya di dalam tenda saja, masak – masak perbekalan dan memakannya. Nikmat sekali.

Pendakian Menuju Puncak Gunung Ciremai

Jam 04:30 WIB, kami memulai pendakian menuju puncak Gunung Ciremai. Hujan semalam membuat udara pagi itu terasa lebih dingin. Apalagi semalam tenda yang kami tempati agak banjir membuat tidur kami tidak begitu pulas.

Jam 04:50 WIB, setelah 20 menit berjalan dari Pos 5, kami sampai di Pos 6 – Pasanggrahan 2. Kami tidak istirahat disini, jadi lanjut terus menuju puncak

Jam 05:20 WIB, selanjutnya kami sampai di Pos 7 – Sanghiyang Ropoh. Matahari pun mulai menunjukkan sinarnya.

Karena matahari sudah muncul, maka jalurnya sudah terlihat dengan jelas. Lepas batas vegetasi, jalur semakin menanjak, terjal dan berbatu.

Jam 07:00 WIB, Akhirnya kami berjumpa dengan Simpang Apuy – Palutungan. Tanjakannya makin terjal saja Butuh mental dan tenaga yang ekstra untuk dapat melewatinya.

Jam 07:25 WIB, kami baru sampai di Pos 8 – Goa Walet. Kalau dari Jalur Apuy pos ini adalah Pos 6. Dahulu Goa Walet menjadi salah satu lokasi untuk ngecamp, namun kini tidak diperbolehkan lagi karena pusaran anginnya yang sangat kuat dan membahayakan. Selain itu di Goa Walet ini terdapat sumber mata air.

goa walet ciremai
Goa Walet bisa kita jumpai sebelum mencapai puncak Source : IG @sateyyam_

 Jam 08:00 WIB, akhirnya dengan segala perjuangannya kami sampai di Puncak Gunung Ciremai. Titik tertinggi di Jawa Barat. Beruntung sekali kami pagi itu karena cuacanya cerah, sehingga kami bisa melihat pemandangan yang indah dari sini. Kawah Gunung Ciremai pun terlihat dengan jelas.

kawah di puncak gunung ciremai
Kawah Gunung Ciremai Source : IG @yuanjinhuang

Puncak Gunung Ciremai ini sangat luas karena melingkari kawah yang ada di tengahnya.

puncak gunung ciremai
Puncak Gunung Ciremai yang melingkari kawah di tengahnya Source : IG @indrasutantoo

Setelah menikmati suasana di puncak Ciremai, tepat jam 10.00 WIB, kami memutuskan untuk turun kembali ke Pos 6, tempat kami ngecamp.

Perjalanan turun tidak kalah sulitnya seperti saat menanjak. Karena yang dilewati adalah jalur bebatuan jadi harus lebih berhati – hati.

10:20 WIB, kami telah sampai kembali di simpang jalur Apuy – Palutungan.

10:40 WIB, Pos 7 – Sanghiyang Ropoh. Kami kembali masuk ke dalam hutan lagi.

10:50 WIB, sampai di Pos 7 – Pasanggrahan 2

11:00 WIB, tiba di Pos 6 – Pasanggrahan 1. Kami langsung istirahat, makan dan beres – beres untuk kembali pulang

14:30 WIB, perjalanan turun menuju Pos 1

14:55 WIB, tiba di Pos 5 – Tanjakan Asoy

15:05 WIB, tiba di Pos 4 – Arban. Kami tetap tancap gas ke Pos 3

15:30 WIB, tiba di Pos 3 – Pangguyangan Badak

15:50 WIB, tiba di Pos 2 – Kuta

16:00 WIB, sampai di Pos 1 – Cigowong. Disini istirahat dulu karena kami cukup lelah.

17:00 WIB, turun kembali ke basecamp

Di tengah perjalanan menuju basecamp, kabut turun dengan pekat pertanda akan segera hujan. Kami juga melewati apa yang disebut oleh warga sekitar sebagai kalimati dimana terdapat goa kecil disini. Entah mengapa, saat melewatinya perasaan tidak enak dan rasanya ingin cepat – cepat keluar dari sana.

18:00 WIB, Alhamdulillah, akhirnya kami sampai kembali di basecamp Palutungan dengan selamat. Sesampainya di basecamp, kami langsung mengganti baju, makan dan istirahat.

Kembali ke Jakarta

Jam 21:30 WIB, kami menyewa angkot untuk mengantar kami sampai Pom Bensin Cirendang. Ongkosnya Rp 25.000 per orangnya.

Sesampainya di Pom Bensin Cirendang, kami menunggu bus yang ke arah Jakarta. Dan kali ini bus yang akan mengantar kami ke Jakarta adalah Luragung Jaya. Ongkosnya Rp 80.000 non AC, dan lama perjalanan 5 jam.

Jam 03:00 WIB, akhirnya kami tiba kembali di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Total Pengeluaran Pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan dari Jakarta

Tiket Bus Jakarta – Kuningan PP : Rp 160.000

Taksi Online : Rp 25.000

Sewa Angkot : Rp 25.000

Nasi Goreng di Pom Bensin Cirendang : Rp 12.000

Simaksi + sertifikat + Kupon makanan : Rp 55.000

Logisitik : Rp 150.000

Total : Rp 427.000

Terima kasih telah membaca catatan pendakian Gunung Ciremai Jalur Palutungan ini

Semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi anda jika ingin mendaki Gunung Ciremail melalui Jalur Palutungan

Salam

Leave a Reply