(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu dari Jakarta

panorama gunung lawu

Sekilas Tentang Gunung Lawu

Jika dibuatkan daftar gunung favorit untuk didaki yang ada di Pulau Jawa maka Gunung Lawu sudah pasti menjadi salah satunya.

Gunung Lawu yang memiliki puncak ketinggian 3.265 mdpl ini terletak di Pulau Jawa, Indonesia. tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan Jawa Timur.

Gunung ini memiliki tiga puncak yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Perjalanan Menuju Basecamp Cemoro Sewu

Terdapat banyak jalur untuk menuju puncak Gunung Lawu. Namun yang paling menjadi favorit bagi para pendaki adalah Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Titik awal pendakian keduanya jaraknya saling berdekatan.

Di cerita pendakian Gunung Lawu ini titik awal pendakian yang kami pilih adalah Cemoro Sewu.

Baca juga : Cara Menuju Gunung Lawu dari Jakarta

Dulu, jika ingin ke basecamp Cemoro Sewu dari Jakarta. Para pendaki biasanya memilih naik kereta hingga ke Solo, turunnya bisa di Stasiun Solo Balapan atau Solo Jebres. Kemudian dilanjutkan naik bus dari Terminal Tirtonadi menuju Tawang Mangu menggunakan Bus Rukun Sayur. Selanjutnya naik mobil colt untuk ke Cemoro Sewu. Agak panjang perjalanannya karena harus estafet.

Namun syukurlah saat ini untuk menuju basecamp Cemoro Sewu dari Jakarta sangat mudah karena sudah ada bus dari Jakarta yang langsung menuju kesana. Bus apa itu? Namanya Bus Sudiro Tungga Jaya (STJ).

sudirp tungga jaya ovenden
Bus Sudiro Tungga Jaya melayani perjalanan dari Jakarta sampai ke Cemoro Sewu
Source : IG @naufal.04_

Kita bisa naik bus ini dari Jakarta. Pilihlah bus STJ dengan tujuan Magetan atau Tawang Mangu. Nantinya bus akan melewati lereng Gunung Lawu dan tentu saja melewati Cemoro Sewu maupun Cemoro Kandang.

Jadi hanya dengan sekali naik bus, kita bisa langsung sampai ke basecamp. Mudah banget kan?

Untuk ongkosnya sendiri jika naik bus ini adalah Rp 250.000, harga ini sudah termasuk servis makan 1 kali.

Bangku bus ini dilengkapi dengan leg rest, bantal selimut dan usb port charger. Jadi di perjalanan menuju Cemoro Sewu bisa digunakan untuk beristiraht dengan nyaman. Oh ya, jangan lupa smartphonenya diisi dayanya supaya tetap bisa update selagi masih ada sinyal.

Untuk naik bus ini kita bisa memulai dari Terminal Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Jam keberangkatannya 14:30 WIB. Adapun waktu tempuhnya dari awal keberangkatan sampai di Cemoro Sewu 14 jam perjalanan.

Tiba di Basecamp Cemoro Sewu

Masih dini hari, dingin dan sepi yang menyambut Ketika kami tiba di Basecamp Cemoro Sewu. Sebenarnya kami bisa saja beristirahat di dalam basecamp. Namun di dalamnya sudah terisi penuh dengan pendaki lainnya. Mungkin mereka sudah tiba di basecamp ini sore kemarin atau malam harinya.

Pagi mulai datang, gelap terhapuskan terang. Kami bergegas mencari sarapan terlebih dahulu sebelum memulai pendakian. Seporsi nasi rawon menjadi sarapan kami pagi itu.

Pendakian

Jam 08:30 WIB, kami memulai pendakian Gunung Lawu dari Cemoro Sewu. Disini kami harus membayar retribusi pendakian sebesar Rp 15.000 per orangnya.

gerbang cemoro sewu gunung lawu
Gerbang Cemoro Sewu, salah satu titik awal pendakian Gunung Lawu yang paling digemari pendaki Source : IG @djarot_eskha

Selain membayar retribusi kami juga harus mengisi formular serta meninggalkan KTP. KTP-nya ini cukup satu saja yang ditinggalkan.

Jika mendaki via Cemoro Sewu, jalur yang didaki berupa jalur bebatuan yang tersusun rapi, para pendaki seringkali menyebutnya jalur makadam.

Awal pendakian jalurnya masih landai namun sedikit mendaki. Maksudnya belum ada tanjakannya yang bikin ngos – ngosan.

Di tengah perjalanan terdapat pos pantau Cemoro Sewu, semacam tempat untuk beristirahat bagi para pendaki. Disini ada warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan. Serta toilet dan musholla.

09:30 WIB, Setelah kami mendaki selama kurang lebih 1 jam. Kami tiba di Pos 1 yang dikenal dengan nama Wes – wesan. Fasilitasnya ada warung, toilet dan mushola. Di warung kita bisa memesan makanan dan istirahat.

pos 1 gunung lawu cemoro sewu
Suasana Pos 1 Wes – wesan Source : IG @iirfan_marzuqi22

Kami tidak beristirahat di Pos 1, jadi hanya dilewati begitu saja karena perjalanan masih jauh.

Dari Pos 1 ini, jalur mulai menanjak terus. Namun tidak begitu terjal. Tapi tetap saja bikin ngos – ngosan.

11:20 WIB, kami tiba di Pos 2 Watu Gedheg. Pos ini tidak selengkap Pos 1 karena tidak ada toilet da mushola. Tapi tersedia warung dan shelter.

Di pos ini kami berhenti untuk istirahat dan makan siang dengan bekal nasi telur dadar yang kami beli di warung sekitar basecamp Cemoro Sewu.

Usai makan siang, kami melanjutkan pendakian. Kali ini jalurnya semakin menanjak.

Cuaca di Gunung Lawu memang tidak menentu, waktu makan siang tadi hujan sempat turun kemudian reda. Setelah itu mulai cerah lagi, namun dalam waktu yang singkat turun kabut yang menghalangi pandangan.

Disini banyak percabangan jalur yang nantinya saling bertemu. Kita bisa memilih jalur singkat namun sangat menanjak, atau “sedikit” lebih landai namun jaraknya lebih jauh.

13:45 WIB, kami tiba di Pos 3 – Manis Rejo. Disini kami menjumpai beberapa tenda pendaki yang telah berdiri. Di pos ini hanya ada shelter dan tanah datar yang tidak begitu lapang.

Kami tidak beristirahat di pos ini, kami terus mengayunkan langkah kaki menuju Pos 4. Jalur dari Pos 3 ke Pos 4 adalah jalur yang terbilang terjal. Banyak tanjakan yang menggoda untuk terus ngaso.

jalur gunung lawu cemoro sewu
Jalur antara Pos 3 dan Pos 4 Source : IG @sghmaulana_

15:00 WIB, kami tiba di Pos 4 – Watu Kapur. Angin, kabut dan burung Jalak Lawu menyambut kedatangan kami.

Burung Jalak Lawu ini dikenal bersahabat dengan para pendaki Gunung Lawu. Ia akan terbang tepat dihadapan pendaki, Ketika kita mendekat, ia akan terbang dan hinggap di depan. Begitu seterusnya hingga sampai ke puncak.

Kami terus berjalan menuju Pos Sendang Drajat dan di tengah perjalanan kami dihadang angin yang bertiup sangat kencang. Kami berlindung di sebuah pohon kecil dari terjangan angin, menunggu angin reda barulah kami kembali melangkah.

16:25 WIB, kami tiba di Sendang Drajat. Disini terdapat sumber air yang bisa digunakan sebagai bekal air minum.

Sebagai informasi, Sedang Drajat merupakan salah satu tempat yang disucikan di Gunung Lawu. Air Sendang ini dipercaya dapat memberikan khasiat bagi orang yang meminumnya. Terdapat bilik – bilik untuk mandi, karena para peziarah disarankan untuk menyiram badannya dengan air sendang ini dalam hitungan ganjl. Konon dengan mandi di Sendang Drajat maka derajad atau pangkat kita bisa naik

sendang drajat gunung lawu
Sendang Drajad Source : IG @khairihardi

16:55, akhirnya kami tiba di Hargo Dalem. Pos ini adalah tempat paling ideal untuk mendirikan tenda. Karena banyak warung untuk membeli makanan, bahkan jika tidak membawa tenda kita juga beristirahat dan di dalam warung tersebut.

Di pos ini juga ada warung Mbok Yem yang legendaris. Ia adalah pelopor warung di Gunung Lawu. Saat ini di Hargo Dalem telah berdiri warung lainnya.

hargo dalem gunung lawu
Suasana di Hargo Dalem Gunung Lawu Source : IG @fzrsp

Di Hargo Dalem juga ada petilasan Prabu Brawijaya V, maka banyak juga pendaki Gunung Lawu yang bertujuan berziarah. Disini juga merupakan titik pertemuan antara jalur pendakia Cemoro Sewu, Cemoro Kandang dan Candi Cetho.

17:00, kami istirahat di Warung Mbok Yem, melepas lelah dan lapar dengan seporsi nasi pecel telor yang dibanderol hanya dengan Rp 12.000. Harga yang sangat terjangkau mengingat warung ini berada di ketinggian, pastinya butuh perjuangan lebih untuk membawa bahan – bahan seperti beras, sayur dan telur.

Menuju Puncak

05:30 WIB, kami memulai perjalanan menuju puncak Gunung Lawu. Kabut pagi yang basah menemani perjalanan ini.

Jalur menuju puncak menanjak dengan kontur tanah berbatu. Kemudian jalur menjadi semakin rapat oleh rumput dan edelweiss.

06:00 WIB, akhirnya kami tiba di Puncak Hargo Dumilah yang memiliki ketinggian 3265 mdpl. Disini kami berjumpa dengan para pendaki lainnya yang sedang menikmati suasana puncak Gunung Lawu. Mereka sangat bergembira padahal angin pagi itu bertiup kencang, membuat suasana menjadi lebih dingin.

tugu puncak hargo dalem gunung lawu
Tugu puncak Hargo Dalem Source : IG @imanime17

Setelah berfoto dengan tugu Hargo Dumilah, kami turun kembali ke Hargo Dalem. Kali ini cuaca menjadi bersahabat, angin masih berhembus namun tidak begitu kencang.

Kami kembali makan dengan nasi pecel telur di warung Mbok Yem. Setelah itu berkemas untuk kembali turun melalui jalur yang sama.

Kembali Turun ke Cemoro Sewu

08:30 WIB, memulai perjalanan turun. Kami harus berjalan lebih cepat agar tiba di basecamp Cemoro Sewu jam 12:00, sebab kami mengejar jadwal keberangkatan bus menuju Jakarta. Menurut informasi bus ini hanya sekali saja dalam sehari dan tiba di Cemoro Sewu jam 13:00.

12:40 WIB, kami sampai di basecamp Cemoro Sewu. Kami tidak sempat untuk beristirahat disini. Usai melapor ke petugas, kami langsung menyewa angkot menuju Terminal Tawangmangu.

Sampai di Terminal Tawangmangu ternyata bus STJ-nya terlambat datang, syukurlah. Jadi kami masih sempat untuk makan siang disini sebelum berangkat.

14:30 WIB, bus STJ yang akan kami naiki menuju Jakarta tiba. Dan kami pun berangkat kembali ke Jakarta.

Selesai sudah catatan perjalanan pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu.

Semoga bermanfaat dan menjadi gambaran untuk anda yang berminat untuk mendaki Gunung Lawu.

Total Pengeluaran Untuk Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Tiket bus STJ : Rp 500.000

Logistik : Rp 150.000

Registrasi Pendakian : Rp 15.000

Sarapan di Cemoro Sewu : Rp 15.000

Bekal Nasi Telur : Rp 6.000

Gorengan + Kopi Mbok Yem : Rp 6.000

Nasi Pecel Telor Mbok Yem 2X : Rp 24.000

1 Response

Leave a Reply