(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Sindoro Jalur Kledung Dari Jakarta

pendakian gunung sindoro jalur kledung

Sekilas Tentang Gunung Sindoro

Gunung Sindoro adalah gunung volcano strato tipe B yang masih aktif. Gunung ini puncaknya berada di ketinggian 3.153 mdpl.

Secara administratif Gunung Sindoro berada di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo

Saat ini setidaknya ada 6 jalur resmi yang bisa dilalui saat ingin mendaki Gunung Sindoro yaitu Kledung, Alang – alang Sewu, Ndoro Arum, Sigedang, Bansari, dan Bedakah. Kledung menjadi jalur paling populer dikalangan pendaki karena lokasi basecamp pendakiannya dekat dengan jalan provinsi. Dan jalur ini juga sangat jelas, ada pos dan petunjuk arah.

Perjalanan Menuju Basecamp Kledung

Hari Pertama

Kota terdekat untuk menuju Basecamp Kledung adalah Wonosobo dan Temanggung. Jadi jika dari Jakarta kita bisa naik bus yang menuju ke kedua kota tersebut.

Namun dalam perjalanan kali ini, kami memilih bus dengan tujuan Wonosobo.

Baca juga : Mau ke Wonosobo? Naik Rosalia Indah Saja!

Dari Jakarta banyak bus yang melayani tujuan Wonosobo diantaranya Sudiro Tungga Jaya, Murni Jaya, Sinar Jaya, PeBePe, dan banyak lagi. Harga tiket  bus ini mulai dari Rp 150.000, dan harga ini sudah termasuk servis makan 1 kali. Jam keberangkatannya sore hari.

Murni Jaya, salah satu bus yang melayani tujuan Jakarta – Wonosobo
Source : IG @andri_saima

Jika anda ingin mencari yang lebih murah dan jadwalnya lebih malam, sebaiknya anda ke Terminal Kampung Rambutan, disana juga banyak bus ke Wonosobo dengan harga yang lebih murah seperti DMI. Harga tiketnya mulai dari Rp 110.000, namun belum termasuk makan ya. Selain itu karena harganya lebih murah maka fasilitas seperti toilet, selimut dan bantal juga tidak tersedia. Bus murah ini biasanya mulai berangkat setelah maghrib. Kira – kira jam 19.00

Lama perjalanan dari Jakarta ke Wonosobo jika kondisi lalu lintasnya lancar adalah 9 jam.

Dalam catatan perjalanan pendakian Gunung Sindoro Jalur Kledung ini kami naik bus Murni Jaya AC Ekonomi dari Terminal Kampung Rambutan yang mulai berangkat jam 19:30 WIB.

Jam 22:30 WIB, Bus berhenti untuk istirahat makan malam di Rumah Makan Taman Selera, Indramayu. Disini kami makan nasi soto ayam dengan harga Rp 20.000

Hari Kedua

Jam 05:00 WIB, kami tiba di Terminal Mendolo Wonosobo. Walau masih gelap, suasana terminal ini cukup ramai dengan kedatangan bus – bus lainnya dari arah Jakarta.

Di terminal ini juga banyak terlihat rombongan pendaki. Terminal Mendolo Wonosobo ini memang menjadi tujuan awal para pendaki sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke pos pendakian Gunung Prau, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Bagi yang datangnya berkelompok, setelah sampai Terminal Mendolo, mereka langsung menyewa bus kecil untuk mengantar mereka ke pos pendakian sesuai gunung yang ingin mereka tuju. Dan memang mulai dini hari, selalu saja ada sopir bus mini yang menunggu kedatangan rombongan pendaki di Terminal Mendolo. Mereka menjemput rezekinya.

Jam 06:30 WIB, kami harus menunggu hari terang untuk melanjutkan perjalanan ke basecamp Kledung. Dari Terminal Mendolo kami naik bus mini yang ke arah Parakan – Temanggung. Ongkosnya ini Rp 15.000. Tapi saya melihat untuk warga lokal dengan arah tujuan yang sama mereka membayar di bawah ongkos yang kami bayar. Entahlah mengapa bisa begitu.

Bus Cebong Jaya, bisa membawa anda menuju Basecamp Kledung
Source : IG @nationalbuscommunity

Jam 08:00 WIB, kami tiba di Basecamp Kledung. Pendaki disini ramai banget. Terlihat dari antrian registrasi serta motor yang terparkir disana.

basecamp kledung gunung sindoro
Basecamp Kledung Source : IG @urban.hikers

Kami melakukan pendaftaran dan membayar retribusi sebesar Rp 15.000 per orangnya. Kami juga diwajibkan mengisi formulir dan menulis barang – barang apa saja yang dibawa.

Sebelum berangkat kami sarapan pagi terlebih dahulu. Harga makanannya murah, total kami menghabiskan hanya Rp 30.000 untuk sarapan dan bekal makan siang nanti.

Agar menghemat waktu pendakian kami memilih naik jasa ojek menuju Pos 1 ½ . Ongkosnya Rp 25.000. Jika berjalan kaki dari basecamp ke Pos 1 ½ ini memakan waktu 1,5 jam. Namun dengan naik ojek Cuma 15 menit aja. Hemat tenaga dan waktu. Ya hitung – hitung berbagai rezeki dengan warga di kaki Gunung Sindoro. Padahal alasannya mah males aja. Haha.. Soalnya treknya makadam dan terbuka, jadi terik banget.

ojek gunung sindoro
Tukang ojek di Gunung Sindoro Source : IG @ery_yan99

Dari Pos 1 ½ jalur langsung menanjak dan mulai memasuki area hutan.

pendakian sindoro jalur kledung
Awal jalur pendakian Gunung Sindoro jalur Kledung

Jam 10:00 WIB, kami sampai di Pos 2 (1.980 mdpl). Di pos ini ada warung dan tempat untuk istirahat. Suasana di pos ramai dengan pendaki. Karena masih cukup tenaga, kami tidak berhenti di pos ini.

Dari pos 2 jalur semakin menanjak, kondisi hutannya semakin rapat dan banyak batang pohon yang melintang di tengah jalur.

Jam 10:20 WIB, kami memasuki area Batu Longko. Tidak ada informasi apapun terkait Batu Longko, membuat kami penasaran akan latar penamaannya. Disini kami istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.

Dari Batu Longko, kondisi jalur makin menanjak dengan bebatuan besar. Karena kami mendaki saat musim kemarau jadi kondisi tanahnya berpasir. Jadi jika anda mendaki Gunung Sindoro saat musim kemarau maka siapkanlah masker atau buff untuk melindungi anda dari debu yang berterbangan.

Menjelang Pos 3 jalurnya menjadi terbuka, sinar hari menjadi sangat terik. Hembusan angin pun menjadi lebih kencang membuat debu semakin berterbangan. Meski pun jalur yang terbuka ini membuat “menyiksa” namun hal itu terobati dengan pemandangannya yang sangat mempesona. Kami bisa menyaksikan panorama Gunung Sumbing dari puncak hingga ke kaki gunungnya. Indah banget.

Jam 11:25 WIB, kami sampai di Pos 3. Disini sudah banyak tenda pendaki yang telah berdiri. Oh ya, di Pos 3 juga ada warung. Sepertinya saat ini warung di gunung adalah suatu hal yang lumrah. Pos 3 juga merupakan lokasi favorit bagi pendaki untuk ngecamp. Namun kami berencana untuk mendirikan tenda di Sunrise Camp.

Dari Pos 3 ke Sunrise Camp sebenarnya tidaklah jauh, namun jalurnya menanjak banget.

sunrise camp gunung sindoro
Sunrise camp Gunung Sindoro Source : IG @hai.ris

Jam 11:40 WIB, sampailah kami di Sunrise Camp. Sudah banyak tenda pendaki yang berdiri, membuat kami harus menunggu untuk membuka tenda. Mungkin saja ada tenda pendaki yang belum turun.

Oleh karena itu sebelum mendirikan tenda kami istirahat makan siang terlebih dahulu. Di Sunrise Camp tidak ada warung, untunglah kami telah siap dengan bekal dari basecamp.

Malam hari tidak banyak yang bisa dilakukan, kami hanya beristirahat di dalam tenda, berlindung dari angin dan dinginnya Gunung Sindoro.

Hari Ketiga

Akhirnya pagi pun tiba. Tepat Jam 04:00 WIB, kami memulai pendakian menuju puncak Gunung Sindoro.

Dengan semangat membara kami melawan dinginnya pagi dan angin yang terus berhembus.

Nampak dari atas kelap – kelip cahaya yang keluar dari sentel maupun headlamp para pendaki. Rupanya ada juga pendaki yang mulai pendakian ke puncak lebih awal dari kami.

Jam 05:30 WIB, disaat angin masih berhembus kencang. Kami sampai di Pos 4 (2.838 mdpl). Pos ini juga dikenal sebagai area Batu Tatah.   

batu tatah gunung sindoro
Batu Tatah, salah satu lokasi favorit bagi pendaki untuk berfoto Source : IG @kavin_maull

Hari mulai terang, puncak belum jua diraih. Sementara angin masih saja berhembus kencang. Untunglah cahaya matahari mulai terasa menghangatkan.

Menjelang puncak, aroma belerang mulai terasa dan jalurnya semakin menanjak dan gersang dengan bebatuan besar – besar. Namun kami tetap semangat karena puncak sudah di depan mata.

tanjakan gunung sindoro
Jalur yang harus dilalui jika hendak menuju Puncak Gunung Sindoro, para pendaki menyebutnya tanjakan putus asa Source : IG @indrasutantoo⠀

Jam 06:45 WIB, dengan segala perjuangan yang telah dikerahkan, akhirnya kami sampai di Puncak Gunung Sindoro yang berada di ketinggian 3.153 mdpl. Puncaknya mengitari kawah yang ada di tengahnya.

kawah gunung sindoro
Puncak Gunung Sindoro mengitari kawahnya Source : IG @ervinerwin

Jam 08:00 WIB, setelah menikmati suasana puncak Gunung Sindoro, kami memutuskan untuk turun kembali ke Sunrise Camp, tempat kami mendirikan tenda. Oh ya, sebagai informasi. Jika sudah lewat jam 11:00 maka para pendaki harus segera turun dari puncak untuk menghindari asap belerang yang dikeluarkan oleh Kawah Sindoro.

Untuk turun pun perlu perjuangan
Source : IG @rachafjr

Jam 08:40 WIB, atau setelah 40 menit turun dari puncak, kami sampai di Pos 4. Disini kami istirahat sejenak, sekedar minum dan makan snack.

Jam 09:45 WIB, kami sampai di sunrise camp. Langsung deh istirahat, masak – masak untuk makan siang sebelum kembali turun.

Jam 12:00 WIB, tepat tengah hari kami turun kembali ke basecamp.

Jam 12:15 WIB, sampai Pos 3

Dari pos 3 ke pos 2, mulai kembali masuk area hutan.

Jam 12:50 WIB, area Batu Longko. Kami masih penasaran dengan sejarah atau cerita dibalik Batu Longko. Ada yang tahu kah?

Jam 13:10 WIB, sampai di Pos 2. Kami terus berjalan.

Jam 13:40 WIB, sampai di Pos 1 ½. Disini sudah berjaga para tukang ojek yang bersiap mengantarkan pendaki kembali ke basecamp. Tentu saja kami memilih menggunakan jasa mereka untuk menghemat tenaga dan waktu.

Jam 14:00 WIB, akhirnya sampai juga kami di basecamp Kledung dengan selamat. Kami pun melapor kepada petugas telah menyelesaikan pendakian. Petugas juga memeriksa sampah yang kami bawa apakah sesuai dengan apa yang kami tuliskan di formulir pendakian.

Setelah dicek dan sesuai maka KTP akan dikembalikan oleh petugas.

Di basecamp kami sempatkan untuk makan dan mandi sebelum berangkat ke Terminal Mendolo. Dari basecamp Kledung kami bersama rombongan pendaki lainnya sepakat untuk menyewa mobil pick up untuk mengantar kami ke terminal. Ongkos sewanya Rp 15.000 per orang.

Jam 16:40 WIB, kami tiba di Terminal Mendolo Wonosobo. Langsung saja kami mencari bus ke Jakarta. Untunglah sore itu masih ada tiket yang bisa diambil.

Menikmati perjalanan ke Jakarta selama 9 jam.

Hari Keempat

Jam 04:30 WIB, Alhamdulillah kami sampai di Terminal Kampung Rambutan dengan selamat.

Total Biaya Pendakian Gunung Sindoro Jalur Kledung Dari Jakarta

Tiket Bus Jakarta Wonosobo PP : Rp 220.000

Soto Ayam RM Taman Selera 2X : Rp 40.000

Bus mini Terminal Mendolo – Basecamp Kledung : Rp 15.000

Retribusi Pendakian : Rp 15.000

Makan di basecamp dan bekal makan siang : Rp 30.000

Ojek basecamp Kledung – Pos 1 ½ PP : Rp 50.000

Mobil pick up basecamp Kledung – Terminal Mendolo : Rp 15.000

Logistik : Rp 150.000

Total : Rp 585.000

Sekian catatan perjalanan pendakian Gunung Sindoro Jalur Kledung dari Jakarta. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi anda yang ingin melakukan hal yang sama seperti kami.

Baca juga Catatan Perjalanan Pendakian Lainnya

Gunung Lawu Jalur Cemoro Sewu

Gunung Ciremai Jalur Palutungan

1 Response

Leave a Reply