(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Pulau Kelayang, Batuan Granit Tertua di Belitung Ada Disini

obyek wisata pulau kelayang belitung

Pulau Kelayang menjadi destinasi terakhir yang kami kunjungi dalam tour penjejalajahan pulau – pulau kecil eksotis di sisi utara Belitung.

Pulau Kelayang secara administratif berada di wilayah Dusun Tanjung Kelayang, Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Letaknya ada di sisi utara Belitung. Tepat di seberang Pantai Tanjung Kelayang dan hanya berjarak 100an meter dengan Pulau Batu Garuda.

Baca juga : Tengah Hari di Pulau Lengkuas

Pulau Kelayang, Amat Sayang dilewatkan

Dulunya pulau yang memiliki luas hanya dua hektar ini bukanlah sebuah obyek wisata. Waktu itu wisatawan hanya sekedar melewati Pulau Kelayang tanpa mengunjunginya. Memang jika dilihat sepintas Pulau Kelayang tidak ada apa – apa, ia terlihat hanya berupa hamparan hijau dari pohon – pohon lebat yang tumbuh di pulau itu.

pulau kelayang dari kejauhan
Pulau Kelayang dari kejauhan

Tapi di balik itu, pulau ini menyimpan goa eksotis serta kolam alami dengan air yang jernih, membuat siapapun yang melihatnya akan tergoda untuk nyebur.

Selain itu pulau yang terletak di Satuan Granit Formasi Tanjung Pandan ini merupakan batuan granit tertua di Belitung, yaitu berumur Trias atau sekitar 240 juta tahun lalu. Bongkahan – bongkahannya sangat besar dan memiliki beragam bentuk yang unik. Salah satunya, Batu Garuda yang berbentuk seperti kepala burung yang terletak di sisi timur Pulau Kelayang.

pulau kelayang dan pulau batu garuda
Pulau Batu Garuda dilihat dari sisi timur Pulau Kelayang

Setelah snorkeling di lokasi yang tak jauh dari Pulau Lengkuas, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kelayang. Rasanya sayang banget kalau pulau ini dilewatkan begitu saja.

Ini adalah kali keduanya saya menjejakan kaki di Pulau Kelayang. Sementara itu karena Fawwaz lagi tertidur pulas, Hanny memilih untuk menunggu di kapal.

Rahasia di balik Pulau Kelayang

Dengan ditemani oleh Pak Fuji saya menuju lokasi dimana goa dan kolam yang disebut – sebut kolam bidadari tersebut berada. Untuk menuju kesana jalurnya jelas banget, dengan jalan santai paling 5 menit juga sampai.

sewa kapal ke pulau kelayang
Pak Fuji yang senantiasa menemani saya tiap kali island hoping di Belitung

Saya pun tiba di goa dan kolam bidadari yang telah saya kunjungi 4 tahun yang lalu itu. Meski saya telah melihat sebelumnya, tapi tetap saja saya terkagum – kagum dengan pesona yang ada disini.

kolam di pulau kelayang
Kolam alami yang terbentuk dari berbagai susunan bebatuan granit

Batu – batu granit berukuran raksasa tersusun sedemikian rupa. Di bawahnya, air laut jernih dengan dasar pasir putih dan bebatuan siap menyambut siapapun yang ingin bermain disana.

Di sekitar area kolam kita bisa melihat batuan granit yang berwarna ungu. Susunan batuan granit yang berwarna beda dari warna granit pada umumnya itu terdapat di sekitar sisa – sisa karang tua di dekat gua granit. Warna ungu ini adalah pigmen yang berasal dari terumbu karang tua.

Batu granit dengan warna ungu di Pulau Kelayang
Warna ungu pada batu granit ini berasal dari terumbu karang tua

Kami pun memasuki area goa yang menjadi tempat tinggal burung walet dan kelelawar. Sebenarnya goa ini hanyalah tumpukan batu – batu granit yang membentuk sebuah goa. Tapi tetap saja unik, bukan?

Di area goa ini terdapat sisa – sisa karang tua peninggalan laut Kala Holosen (kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu). Diantaranya, sisa koral spesies Siderestrea sidereal yang melekat pada batuan granit.

Bahkan disini anda juga bisa menemukan sisa kulit kerang yang melekat pada bebatuan granit di ketinggian tiga meter di atas permukaan laut ketika surut.

Saat sedang asik mengamati goa, Pak Fuji menunjuk sesuatu ke arah atas.

“lihat yang ada tanda papan kayu itu?” tanya Pak Fuji

“lihat, ada apa memangnya” jawab saya

“kata orang tua dulu, di balik papan itu ada goa yang kalau kita telusuri nantinya akan tembus ke laut” Kata Pak Fuji

“tapi anak – anak zaman sekarang tidak ada yang berani lagi kesana”tambahnya lagi

Goa yang konon tembus ke lautan

Mendengar cerita tersebut membuat bulu roma saya agak bergidik. Kami pun keluar dari goa dan berjalan ke arah timur.

4 tahun yang lalu saya masih dapat dengan mudah melewati, melompati atau sedikit memanjat diantara bebatuan granit. Namun tubuh yang semakin melebar ke samping ini membuat saya agak kesulitan untuk melakukannya. Untunglah Pak Fuji sabar membantu saya yang kesusahan saat hendak memanjat batu granit.

Lutung hitam yang bisa dijumpai di pulau ini

Kami pun telah berada di sisi timur Pulau Kelayang. Dari sini saya bisa menyaksikan Pulau Batu Garuda dari sisi yang lain. Serta lautan biru yang tenang di pertengahan Maret.

Baca juga cerita seru di pulau lainnya

Pulau Batu Garuda

Pulau Batu Berlayar

Leave a Reply