(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Rumah Makan Timpo Dulu, Nyobain Menu Bedulang Rp 148 Ribu, Worth It Gak?

masakah khas belitung di Rumah Makan Timpo Duluk

Usai mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi, kami kembali ke Swiss Belresort Tanjung Binga untuk mengambil seluruh barang bawaan yang tadi kami titipkan. Selanjutnya kami akan kembali ke Tanjung Pandan dan menginap di Hotel Grand Hatika.

Saya segera memesan taksi online. Sayangnya 30 menit menunggu tidak ada satu pun taksi online yang menyambut pesanan kami. Akhirnya dengan terpaksa kami ke Tanjung Pandan dengan sepeda motor bersama semua barang bawaan.

Dengan kecepatan motor tak lebih dari 40 km/jam, akhirnya kami tiba di Hotel Grand Hatika. Setelah check in dan menaruh barang. Berhubung kami belum makan siang, setelah leyeh – leyeh sebentar Kami lanjut lagi ke Rumah Makan Timpo Duluk yang ada di Jalan Lettu Mad Daud No.22, Parit, Tanjung Pandan.

lokasi rumah makan timpo duluk
Lokasi rumah Makan Timpo Duluk di Jalan Lettu Mad Daud, Parit, Tanjung Pinang

 Kami tiba di rumah makan ini tepat jam 4 sore. Makan siang yang sudah telat banget!

Sore itu tidak ada pelanggan selain kami, seorang pelayan nampak bertopang dagu sambil memainkan layar smartphone-nya. AC yang terpasang pada dinding rumah makan ini nampak tidak dinyalakan. Hawa hangat khas pulau hanya coba diusir dengan kipas angin yang menoleh ke kanan dan ke kiri.

Suasana sepi itu sedikit diobati dengan hiasan dinding yang begitu ramai. Ada sepeda ontel yang dipasang di tembok. Ada dulang, serta perangkat alat – alat pertanian dan perikanan tempo dulu. Semuanya menempel di tembok lengkap dengan nama serta fungsinya.

bagian dalam rumah makan timpo duluk
Dinding rumah makan yang ditempeli sepeda ontel dan perlengkapan rumah tangga lainnya

Nyobain Makan Bedulang di Rumah MAkan Timpo Duluk

Oleh banyak travel blogger rumah makan ini selalu masuk dalam daftar tempat makan yang harus dikunjungi saat liburan di Belitung.

Alasannya karena rumah makan ini menyajikan masakan khas Belitung serta cara penyajian yang unik yaitu dengan cara makan bedulang.

Makan bedulang merupakan tradisi khas Bangka Belitung yaitu makan bersama dalam satu dulang. Itulah mengapa travel agen menjadikan rumah makan ini sebagai salah satu tempat makan bagi para tamunya. Supaya tamunya dapat merasakan masakan khas Belitung serta sedikit mengenal budayanya.

Video Makan Bedulang di Belitung

Namun jika datang kesini secara independen dan ingin makan secara bedulang juga bisa. Sebab ada menu makan bedulang untuk 2 orang dan 4 orang.

Satu set makan bedulang untuk 2 orang dibanderol dengan harga Rp 164 ribu (sudah termasuk pajak)

Tentu kami memilih menu ini walau agak sedikit ragu, apakah kami mampu menghabiskan semuanya? Sebab dalam satu menu bedulang untuk 2 orang ini terdiri dari nasi putih, 2 potong badan ikan dalam kuah gangan, 2 potong ayam ketumbar, otak – otak ikan, sambal hati, lalapan dan 2 teh tawar.

Satu set menu bedulang untuk 2 orang

Semua menu tersebut dihidang dalam satu dulang yang ditutup dengan wadah berbentuk setengah bola yang dicat dengan warna cerah.

Tak perlu menunggu lama, pesanan kami telah terhidang di atas meja.

Bagaimana dengan rasanya? Ini agak sulit, sebab dalam segi rasa itu bergantung pada selera masing – masing. Bagi saya meski penyajiannya cukup unik namun untuk rasa biasa saja. Saya mulai dari ayam ketumbar, ayam ini punya rasa sedikit manis, ada rasa rempah dan agak berminyak. Untuk gangan ikannya, memang rasanya cukup menyegarkan tapi jika dibandingkan dengan gangan ikan milik Sari Laut masih jauh banget, dugaan saya gangan ikan disini telah dimasak sebelumnya dan dihangatkan kembali saat ada pesanan. Jika boleh memberi nilai saya akan beri 7/10.

Sejarah Rumah Makan Timpo Duluk

Bangunan yang kini menjadi Rumah Makan Timpo Duluk merupakan warisan budaya yang dilindungi dan merupakan bentuk dari Rumah Tradisional Melayu Belitong “Simpor Bedulang” berdasarkan rekomendasi Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata No. 556/792/Disbubpar/2011

Papan penanda cagar budaya yang dilindungi

Rumah makan ini mulai beroperasi pada April 2013. Isyak Meirobie selaku pemiliknya jeli melihat peluang. Ide membuat rumah makan ini muncul saat dia membeli rumah ini dengan kondisi yang masih terawatt. Ia pun menyulapnya menjadi Rumah Makan Timpo Duluk yang masih bertahan hingga saat ini bahkan semakin berkembang.

Selain di Jalan Lettu Mad Dauh, kita juga bisa menemukan rumah makan ini di Jalan Pilang, Dukong, Tanjung Pandan. Tempatnya begitu besar dan nuansa klasik tetap terasa. Ada koleksi mobil klasik yang dipajang disana.

Rumah Makan Timpo Duluk buka mulai jam 11.00 hingga 22.00 WIB, memiliki daya tampung sebanyak 70 orang.

Bagi yang penasaran dengan masakan khas Belitung serta budayanya saat makan, maka rumah makan ini patut anda jadikan sebagai daftar kunjungan saat anda liburan ke Belitung.

Baca juga cerita wisata kuliner Belitung lainnya

Dapor Sakato Menyatukan Masakan Padang dan Belitung

Cobain Aneka Sarapan Khas Belitung di Warung Tenda Biru

1 Response

Leave a Reply