(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login
(+62) 897-7257-136 [email protected]

Login

Sign Up

After creating an account, you'll be able to track your payment status, track the confirmation and you can also rate the tour after you finished the tour.
Username*
Password*
Confirm Password*
First Name*
Last Name*
Birth Date*
Email*
Phone*
Country*
* Creating an account means you're okay with our Terms of Service and Privacy Statement.
Please agree to all the terms and conditions before proceeding to the next step

Already a member?

Login

Tugu Batu Satam Ikon Kota Tanjung Pandan

Jika anda berkesempatan ke kota Tanjung Pandan, Belitung. Anda akan menemukan sebuah batu berwarna hitam berukuran besar yang berada di tengah – tengah simpang lima. Batu tersebut ditopang oleh delapan pilar. Ya itulah Tugu Batu Satam yang menjadi salah satu ikon dari Kota Tanjung Pandan.

Obyek Wisata Tugu Batu Satam

Selain menjadi ikon kota, tugu ini juga merupakan penanda titik nol Belitung.

Di sekitar Tugu Batu Satam ini, banyak tempat menarik untuk dikunjungi seperti Kawasan KV Senang dimana ada Warung Kopi Ake dan Kedai Soto Mak Jannah yang legendaris.

Selain itu ada Jam Gede, bangunan sejarah peninggalan Belanda yang dulu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan BM.

Pastinya ada alasan dibalik dipilihnya batu satam sebagai ikon kota. Salah satunya adalah untuk mempromosikan adanya batu satam yang terkenal di kalangan para penggemar batu dan perhiasan sebagai cindera mata yang khas dari daerah Belitung.

tugu batu satam belitung
Tugu Batu Satam di Tanjung Pandan

Kata Satam diyakini berasal dari dari bahasa Cina yang berasal dari kata “sa” (butiran) dan “tam” (empedu). Jadi kata Satam itu untuk menggambarkan batu berwarna hitam yang berukuran seperti empedu.

Batu Satam pertama kali ditemukan oleh para penambang timah Cina dari tambang timah alluvial di Belitung seperti dilaporkan oleh Van Dijk pada tahun 1879. Dia menyebut batu – batuan itu sebagai “Berlian Hitam”

Banyak wisatawan yang menjadikan Tugu Batu Satam sebagai latar untuk berfoto sebagai penanda jika pernah menjejakan kaki di Tanjung Pandan.

Latar dibangunnya Tugu Batu Satam

Tugu ini dibangun pada tahun 2010 pada sebuah taman kota yang berada di tengah – tengah antara simpang lima.

Tujuan dari pembangunannya adalah selain untuk mempercantik wajah kota, juga sekaligus menjadikan Batu Satam sebagai ikon Belitung. Sebab diseluruh penjuru nusantara, meteorit unik itu hanya terdapat di Pulau Belitung.

Proses Terjadinya Batu Satam

Batu Satam yang memiliki warna hitam dan teksturnya yang berurat – urat ini terjadi karena adanya meteorite yang menghantam permukaan bumi yang menyebabkan batuan di permukaan bumi meleleh akkibat panas dari tumbukan tersebut.

Batuan yang meleleah tersebut muncrat dan berhamburan. Cipratan dari batuan yang melelah itu lalu jatuh kembali ke permukaan bumi dan membentuk butiran gelas yang tidak mempunyai struktur kristal (amorph) karena pendinginan yang sangat cepat. Itulah tekti batu satam.

Testur berurat dan berlubang – lubang pada batu satam disebabkan karena proses pendinginan yang terjadi sangat cepat yang menyebabkan gelembung – gelembung gas di dalamnya terlepas. Selain itu, lubang – lubang pada batu satam juga dapat dihasilkan karena gas yang terjebak di bagian dalam batu yang membeku itu tapi kemudian sisi luarnya rusak karena proses erosi.

tugu batu satam tanjung pandan
Tugu Batu Satam di malam hari

Kandungan Batu Satam

Orang Belanda Batu Satam disebut sebagai Billitonite. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa batu ini khas dari Billiton atau Pulau Belitung.

Billitonite rata – rata berbentuk membulat dengan permuka tidak rata dan berurat, secara kimiawi tersusun atas senyawa silica (SiO2) dan dikategorikan sebagai tektites (tektit). Tektit juga kaya dengan oksida – oksida potassium (K), Kalsium (Ca), dan Aluminium (Al).

Batu Satam kerap kali dipakai menjadi sebagai hiasan cincin, kalung dan sebagainya. Batu satam sebagai perhiasan dijual mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 6 jutaan. Di Belitung anda dapat dengan mudah menemui penjualnya. Namun karena batu itu terbilang langka, maka anda harus lebih jeli dan berhati – hati agar tidak tertipu membeli batu satam yang palsu.

Bang Rahman penjual batu satam yang saya temui di Danau Kaolin mengatakan batu ini memiliki tiga fungsi yaitu melancarkan peredaran darah, menyerap toksin dalam tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap stabil. Dan secara metafisika ia dapat menangkal hal yang tidak kasat mata.

Sumber Referensi :

http://geomagz.geologi.esdm.go.id/batu-satam-belitung/

Leave a Reply