Empal Gentong Haji Apud adalah salah satu rujukan wisata kuliner di Cirebon yang harus anda kunjungi selain Nasi Lengko Haji Barno dan Nasi Jamblang Pelabuhan.
Di Cirebon terdapat beberapa tempat untuk menyantab Empal Gentong Haji Apud diantaranya di Jalan Ir Haji Djuanda No.24 Battembat yang merupakan pusatnya. Lokasinya bersebelahan dengan Empal Asem Amarta yang juga populer di Kota Udang.
Baca juga : Empal Asam Amarta
Lalu ada juga di Jalan Tuparev No.43B
Saya telah mengunjungi keduanya. Soal rasa dan harga sama saja. Tapi menurut saya suasana yang di Jalan Tuparev lebih asik sebab jalan menuju kesana cukup lancar, lalu pengunjungnya juga tidak terlalu ramai seperti yang ada di Battembat.
Sejarah
Awalnya Haji Apud berjualan dengan cara keliling memikul bakul. Pada tahun 1995 beliau memutuskan berdagang di rumahnya yang beralamat di tepi Jalan Ir. Haji Djuanda.
Sesuai dengan namanya, Empal Gentong Haji Apud menyediakan menu utama empal gentong. Namun tak hanya itu saja, Haji Apud juga bereksperimen dengan menu khas Cirebon lainnya seperti empal asem (komposisi sama seperti empal gentong namun tanpa santan), sate kambing, nasi lengko hingga empal gentong versi kemasan kaleng.
Restoran Empal Gentong Haji Apud begitu laris manis, sehingga Haji Apud berekspansi mendirikan dua cabang. Salah satunya di Jalan Tuparev.
Mencicipi Empal Gentong Racikan Haji Apud
Pada kunjungan saya yang pertama kalinya di Cirebon. Jo, sahabat saya di kantor yang merupakan putra asli Cirebon, mengajak saya untuk menikmati makan siang dengan menu empal gentong.
Jo mengajak saya ke Jalan Ir Haji Djuanda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Battembat. Di jalan ini berjajar restoran – restoran yang menjajakan menú empal gentong dan empal asem.
Jo pun berhenti di depan Restoran Empal Asem Amarta yang bersebelahan dengan Empal Gentong Haji Apud.
Saya melihat lokasi di Haji Apud lebih ramai dari Amarta. Sehingga saya meminta Jo untuk ke Haji Apud saja.
“kalau keluarga gue sih lebih sukanya di Amarta, tapi karena elu mintanya kesini ya ayok aja” kata Jo
Kami pun memesan empal gentong, empal asem serta sate kambing.
Meski suasana begitu ramai, namun pelayan di restoran ini bekerja dengan cekatan. Seporsi empal gentong, empal asem dan sate kambing yang dibumbui kecap telah mendarat di atas meja kami.
Saya menikmati empal gentong sementara itu jo dengan empal asem.
Rasanya bagaimana?
Enak banget! Dari mulai kuahnya hingga ke daging, semuanya enak. Bumbu – bumbu yang digunakan dalam pembuatan empal gentong ini meresap hingga ke dalam daging. Dagingnya pun gag pelit, berlimpah dalam satu mangkok dan begitu mudah untuk dikunyah.
Salah satu kunci racikan empal gentong Haji Apud begitu enak ialah semua bahan dimasak semua langsung ke dalam gentong dan menggunakan kayu bakar sebagai perapiannya. Dengan cara seperti ini rempahnya akan meresap sepanjang perebusan.
Menyesuaikan Zaman
Seiring berjalannya waktu, Cirebon semakin populer menjadi tujuan wisata terutama bagi pengunjung yang berasal dari Jakarta dan Bandung. Banyaknya wisatawan yang ke Cirebon menjadi berkah bagi restoran ini. Kita bisa lihat di akhir pekan restoran ini begitu ramai, sampai untuk parkir saja susah.
Kalau dahulu empal gentong diracik di dalam gentong, kini dengan semakin banyaknya pelanggan gentong tersebut tak mampu lagi menampung kuota untuk memasak di tiga cabang yang dimiliki Haji Apud.
Saat ini proses memasaknya menggunakan panci besar dengan kapasitas satu sampai dua kwintal daging sapi.
Agar tetap lezat, daging dan rempah dimasak dulu di panci besar sampai benar – benar meresap. Setelah itu baru daging dipisah. Rempahnya masuk ke gentong, dihangatkan terus sama kayu bakar.
Dengan cara seperti itu, cita rasa empal gentong dan empal asamnya akan tetap sama seperti yang dirintis sejak dulu.
Saya berkunjung kedua kalinya ke Empal Gentong Haji Apud pada April 2019. Kali ini saya datang bersama istri. Adapun lokasi yang saya kunjungi kali ini adalah restoran yang ada di Jalan Tuparev.
Sebelumnya saya telah mencicipi empal gentong, maka sekarang saatnya mencoba empal asem-nya.
Empal asem itu sama saja dengan empal gentong, yang membedakan hanya kuahnya saja. Kuah empal asem bening tanpa santan. Cita rasa asam yang ada di kuliner khas Cirebon ini berasal dair belimbung wuluh.
Empal asem bisa menjadi alternatif bagi anda yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi dan menghindari santan.
Rasanya bagaimana?
Sama enaknya dengan empal gentongnya, tapi bagi saya untuk empal asem tetap Empal Asem Amarta lah yang terbaik.
Harga Empal Gentong Haji Apud
Seporsi empal gentong dan empal asem disini dibanderol dengan harga Rp 23.000, sedangkan untuk menú pendampingnya seperti sate kambing, seporsinya Rp 40.000 – Rp 50.000. Dan untuk Nasi Lengko-nya Rp 15.000
Tertarik mencobanya?
Ada bisa langsung datang ke lokasi atau untuk mempermudah jalan – jalan anda di Cirebon, anda bisa mengikuti penawaran Paket Tour Cirebon bersama kami. Empal Gentong adalah salah satu kuliner yang akan kami suguhkan kepada anda jika mengikuti paket ini
