Perjalanan trekking di bawah guyuran hujanke Pantai Kerachut di kawasan Taman Nasional Pulau Pinang benar – benar menguras energi saya.
Sepulangnya dari sana, saya langsung bergegas untuk membersihkan diri. Menggantikan pakaian lalu keluar lagi dari Tido Hostel untuk mencari makan. Iya, makan lagi. Padahal hari masih sore.
Baca juga : Menginap Nyaman di Tido Hostel Penang
Sore itu hujan rintik – rintik masih membasahi Pulau Pinang. Tapi perut terus meronta. Ia tidak mau mengalah. Begitu pun dengan otak yang terus menerus menangkap sinyal lapar. Apa glukosa dalam darah saya sudah habis karena trekking tadi?
Untungnya tidak jauh dari Tido Hostel ada kedai roti canai yang sudah legend banget di Penang. Namanya Roti Canai Jalan Transfer. Posisinya ada di sebelah makam Dato Koyah. Dari Tido Hostel jaraknya hanya 100 meter saja. Dekat banget!
Jalan Transfer memang memiliki sejarah panjang sebagai pemukiman muslim. Ia merupakan destinasi bagi pencari kuliner halal. Disini banyak sekali kedai makanan halal seperti Roti Maliaa, Rumah Makan Minang, Restoran Tom Yam Nana dan tentu saja Roti Canai Jalan Transfer.
Sesuai namanya, kedai ini menjual menu roti canai. Ada roti canai biasa, ada juga roti canai telur. Selain itu tersedia juga lauk seperti daging sapi, daging kambing dan potongan ayam gulai. Harganya sangat terjangkau, lihat aja foto daftar harga di bawah ini.
Karim dan Fatimah, sedang sibuk melayani pelanggannya saat saya tiba di lokasi.
Saya pun memesan roti canai telur dengan lauk kari daging sapi. Biasanya saat disajikan ke pelanggannya, Karim akan langsung mengguyur roti canai dengan kuah kari beserta lauknya. Tapi saya kurang suka dengan cara penyajian seperti itu, karena akan membuat roti canai menjadi benyek. Untuk itu saya memintanya untuk dipisahkan kuahnya.
“kuah diasingkan” kata saya
Pesanan saya pun siap untuk disantap, untuk minumnya saya memesan teh tarik panas.
Roti Canai Jalan Transfer bukanlah roti canai yang pertama kali saya santap di Penang. Jadi sebelumnya saya juga telah mencoba roti canai yang ada di Restoran Nasi Kandar Line Clear dan restoran india muslim lainnya.
Jadi saya bisa membandingkan mana yang lebih enak?
Ternyata lidah saya menyatakan bahwa roti canai di Jalan Transfer ini lah yang jadi juaranya. Kuah karinya tidak terlalu pekat seperti di tempat lainnya, jadi sangat cocok bagi lidah Indonesia saya. Lebih soft pokoknya.
Baca juga : Nyobain Chicken Briyani di Haq Cuisine. Resto Baru di Jalan Penang
Saya memuji yang Karim dan Fatimah yang telah menyajikan roti canai terenak yang pernah saya makan.
“bagi saya, roti canai inilah yang paling best” puji saya
“Terima kasih. Memang, tempat ini paling famous, kalau pagi mesti antri” kata Karim
Roti Canai Jalan Transfer memang sudah eksis di Penang lebih dari 50 tahun yang lalu. Jadi wajar banget kalau sudah legend dan banyak dicari orang baik itu wisatawan maupun penduduk asli Penang.
Untuk santap sore ini, saya hanya menghabiskan RM 5.2 (setara Rp 17.680), cukup untuk kembali mengenyangkan isi perut saya.
Tapi, makan sore kali ini tidak hanya berhenti sampai disini saja. Saya masih akan melanjutkan petualangan memanjakan lidah di Penang. Tentunya hanya kuliner halal saja yang saya cari.
Bersambung Restoran Tom Yam Nana
Jam Operasional
Buka di pagi mulai pukul 07.00 hingga 12.00, lalu istirahat sampai buka kembali dari pukul 15.00 hingga 20.00
114, 110, Jalan Transfer, George Town, Pulau Pinang, Malaysia
[…] Baca juga : Nyemil Sore di kedai Roti Canai Paling Famous di George Town Penang […]
[…] Baca juga : Roti Canai Transfer Road […]